Iniriau.com, PEKANBARU - Syafril Tamun, mundur dari kepengurusan DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Riau. Pengunduran resmi, akan ditandai dengan penyerahan kartu keanggotaannya, besok ke kantor DPW PAN, Jalan Arifin Achmad.
"Saya mundur dari PAN. Besok saya serahkan kartu keanggotaan PAN saya," kata Syafril, Senin (28/2/22). Alasan Syafril yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau ini mundur, karena kecewa dengan kebijakan Ketua Umum (Ketum) DPP PAN Zulkipli Hasan. Dimana, sosok penting dalam kepengurusan partai berlambang matahari terbit tersebut, telah ikut-ikutan mendukung wacana penundaan Pemilu.
"Ketum DPP PAN telah mendukung usulan Ketum PKB agar Pemilu ditunda. Nah terhitung hari ini, saya menyatakan mundur dari kepengurusan DPW PAN Riau," ungkap Syafril.
Menurut Syafril lagi, mungkin oleh sebagian orang menilai terlalu berlebihan. Tetapi ada hal yang penting harus diingat, ada beban moral yang dipikul partai ini, ketika ikut mengamini penundaan Pemilu. Pada hal partai yang dulu pernah dinahkodai tokoh reformasi, Amin Rais, menjunjung semangat reformasi.
"Apa yang dilakukan Ketua Umum PAN tersebut, sangat bertentangan dengan hukum. Karena telah ikut mengusulkan menunda Pemilu," tegas Syafril. Setelah menyatakan mundur, bukan berarti Syafril pensiun dari dunia politik yang belum lama dirasakannya. Pilihan untuk meniki perahu politik lain pun bisa jadi dilakukan, jika memang seirama dengan harapannya.
"Saya berpikir dulu. Saya akan mencari partai yang tak akan mengusung penundaan Pemilu," ujar Syafril.
Selain membuat postingan mundur dari PAN. Karena kebijakan Ketum PAN ikut mendukung penundaan Pemilu, Syafril juga membuat postingan lainnya. Bahkan bunyi tulisan itu lebih menohok. "Mereka yang mengusulkan Pemilu ditunda itu, adalah Ketum-ketum partai yang bakal tak laku jadi Capres 2024. Itu melanggar undang-undang broo," tulis Syafril.**