Iniriau.com, PEKANBARU - Menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1443 H, civitas akademika Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengadakan silaturahmi dengan para dosen dan mahasiswa/i, Kamis (31/03/22). Disela & sela kegiatan silaturahmi tersebut, UMRI juga sekaligus melaunching program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan website diarymbkm.umri.ac.id serta mengadakan lomba Tahfidz Al-quran selama Ramadhan nanti.
Berbeda dengan ramadhan tahun lalu, UMRI berencana mengadakan lomba tahfidz Al-quran bagi para dosen maupun mahasiswa/i pada ramadhan tahun ini. Tidak main-main, UMRI juga nantinya akan memberikan reward berupa umroh ke Mekkah untuk para pemenang tahfidz Al-quran tersebut.
" Lombanya (tahfidz Al-quran) boleh kecil, tapi hadiahnya besar. Pemenangnya kita umrohkan ke Mekkah. Kita ingin UMRI dapat menciptakan generasi penghapal Al-Quran dan menjadikan UMRI sebagai kampus Qurani.
Kemajuan dan peradaban manusia juga selalu berpedoman pada Al-quran. Al-quran turun di Bulan Ramadhan, sehingga kita juga ingin menjadikan Ramadhan 1443 H ini menjadi bulan suci yang menghidupkan Al-Quran di kampus," ungkap Rektor UMRI, Dr Saidul Amin, saat memberikan sambutan. Selain itu, sambungnya, di Bulan Ramadhan nanti, UMRI pun akan lebih banyak memperdalam dan memperluas syiar-syiar keagamaan serta memperbanyak kegiatan bernuansa keislaman.
Sementara itu terkait launching diarymbkm.umri.ac.id, Saidul mengatakan bahwa MBKM merupakan program dari Pemerintah. Artinya, UMRI punya kewajiban moral untuk melaksanakan program tersebut. Apalagi program itu dibuat untuk membuat belajar menjadi mudah, sehingga belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja yang pastinya sangat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa/i UMRI. Di lokasi yang sama, ustad Dr H Syahrul Aidi Maazat yang turut memberikan tausiah menuturkan bahwa kampus atau perguruan tinggi merupakan salah satu wadah pendidikan yang bisa membentuk suatu generasi. Di perguruan tinggi itulah, ia ingin generasi yang terbentuk adalah generasi-generasi yang mampu menjawab persoalan hidup termasuk generasi yang ada di kampus UMRI.
"Ada banyak lembaga pendidikan yang hanya mengajarkan dan mempersiapkan anak didiknya untuk menjawab soal ujian semester, tapi tidak diajarkan bagaimana menjawab persoalan hidup. Jadi kita memberikan arahan dan pandangan agar kebijakan perguruan tinggi tidak hanya memfokuskan anak didik menjawab soal ujian semester saja, tapi juga harus dapat menjawab ujian kehidupan," tutup Alumni Universitas Al-Azhar Mesir yang juga merupakan anggota DPR RI tersebut. **