iniriau.com, JAKARTA - Gempa dengan kekuatan M 8,9 dan menyebabkan tsunami berpotensi terjadi di Kota Padang Sumatera Barat. Hana saja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum bisa memperkirakan waktu kembali terjadinya gempa berkekuatan sebesar itu di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, adanya potensi gempa disertai tsunami itu karena wilayah pantai Padang berhadapan dengan zona sumber gempa bumi Megathrust.
"Kota Padang adalah kota yang memiliki potensi gempa bumi dan tsunami dikarenakan letak pantainya di bagian barat berhadapan dengan zona sumber gempa bumi Megathrust, yang menurut para pakar memiliki potensi magnitudo cukup besar," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam acara Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang pada Jumat (30/9/2022).
Dwikorita mengungkapkan gempa besar yang merusak pernah dialami wilayah sepanjang Pantai Barat Sumatera dari pesisir Aceh hingga Lampung.
Energi gempa di Pantai Barat Sumatera diketahui menyisakan segmen sumber gempa Megathrust Mentawai-Siberut.
Segmen gempa tersebut berhadapan dengan pesisir Sumatera Barat yang diketahui segmen Megathrust itu belum mengeluarkan energinya sejak tahun 2000 silam.
Potensi dari keluaran energi tersebut, menurut Dwikorita, berdasarkan kajian para ahli, menyimpan potensi magnitudo maksimum hingga 8,9.
"Berdasarkan catatan Katalog Tsunami BMKG, Sumatera Barat pernah mengalami tsunami beberapa kali yaitu pada tahun 1797, 1833, 1904, dan 1935," terang eks Rektor Universitas Gadjah Mada tersebut.
"Di samping itu, dalam pemodelan tsunami BMKG, menunjukkan bahwa tinggi gelombang tsunami di pesisir Kota Padang akibat gempa bumi skenario terburuk Magnitudo M8,9 dapat mencapai lebih dari 10 meter dengan waktu tiba tsunami kurang dari 30 menit," lanjut dia.
Kota Padang, Ibu kota Provinsi Sumatera Barat, diketahui memiliki kepadatan penduduk lebih dari 900 ribu jiwa.
BMKG mendorong Pemerintah Kota Padang untuk mewujudkan masyarakat yang siaga terhadap tsunami di seluruh kelurahan Kota Padang dengan Tsunami Ready Community.**
Sumber: Kompas.tv