Orang Dekat Jadi Tersangka Penganiayaan, Pj Wako Pekanbaru: Saya Tidak Terlibat

Orang Dekat Jadi Tersangka Penganiayaan, Pj Wako Pekanbaru: Saya Tidak Terlibat
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Polda Riau menahan empat terduga pelaku penganiayaan terhadap wartawan sebuah media online, Miftahul Syamsir, Senin (17/10/2022). Pelaku masing-masing bernama Def alias Efi Taher (48), Har alias Anto Gledor (39), Ded alias David (44) dan Wis alias Siwis (41) adalah warga Kota Pekanbaru.

Direktur Reskrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan menambahkan, keempat pelaku mengaku sebagai simpatisan dari Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. Para pelaku mengakui hal itu saat diperiksa penyidik.

"Dari hasil keterangan, pelaku marah karena Pj Wali Kota (Muflihun) ditulis dalam berita online itu. Para pelaku ini semua simpatisan, ya kalau informasi orang dekat (Pj Wali Kota)," ucap Asep.

Karena para pelaku mengaku simpatisan dan orang dekat Pj Wako, Asep menyebutkan akan melakukan pengembangan. Pihaknya mendalami siapa orang yang menyuruh mereka, apakah disuruh Pj Wako atau bukan.


"Kalau soal disuruh Pj atau dibayar, itu belum ada. Kita masih terus mendalami, masih gali terus informasi itu," kata Asep

Diseretnya namanya orang nomor satu di Pekanbaru itu langsung ditanggapi Pj Wali Kota Muflihun. Meski tidak menampik terduga pelaku adalah orang dekatnya, namun Muflihun membantah menyuruh mereka melakukan penganiayaan.

"Saya tidak terlibat, meskipun orang ini (pelaku) dekat dengan saya," ujar Muflihun, seperti dikutip dari Riauaktual, Jumat (21/10/2022).

Muflihun mengaku jika dirinya justru senang jika ada yang mengkritiknya dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebab hal tersebut merupakan masukan baginya. Apalagi penganiayaan itu merupakan tindak pidana.

"Itu pidana. Tidak mungkin saya menyuruh orang memukul orang, alangkah bodohnya saya jika menyuruh," kata Muflihun.

Empat orang yang mengaku simpatisan Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun ditangkap tim Polda Riau karena menganiaya seorang warga, Miftahul Samsir hingga babak belur.

Para pelaku mengaku sebagai orang dekat Muflihun dan berinisiatif menganiaya Miftahul di sebuah warung kopi di Kota Pekanbaru. 

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan penganiayaan pada Miftahul karena menyampaikan kritikannya terhadap Pj Wako Muflihun di media massa online lokal. Kritik itu berisi tentang parkir penanganan sampah hingga banjir.Sunarto menjelaskan, penganiayaan itu terjadi, Jumat (7/10/2022) pukul 20.00 WIB lalu di sebuah kedai kopi.

"Korban dan para pelaku awalnya telah membuat jadwal pertemuan di Kedai kopi AW, di Jalan Rajawali Kampung Melayu, Kota Pekanbaru. Di situlah korban dianiaya para pelaku hingga babak belur," ujarnya.

Akibatnya korban mengalami luka serius berupa robek di kepala, pelipis mata dan luka lain di tubuhnya. Akhirnya korban dibawa ke rumah sakit dan diopname.

Para pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak 17 Oktober, mereka dijerat Pasal 170, 351 ayat (2), Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.**

 

 

 

Berita Lainnya

Index