Iniriau.com, JAKARTA - Upaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mendapatkan potensi tambahan produksi minyak dan gas pada Raker Produksi, Metering dan Pemeliharaan Fasilitas 2024 berhasil menemukan potensi tambahan produksi minyak sekitar 4.096 BOPD dan gas sekitar 98 MMSCFD.
Potensi tambahan pada program Filling The Gap tersebut diperoleh dari upaya optimalisasi kegiatan pemeliharaan terencana yang diperkirakan akan memberikan tambahan produksi minyak sekitar 2.000 BOPD dan gas 20 MMSCFD. Kemudian dari implementasi teknologi produksi diharapkan bisa menambah sekitar 643 BOPD minyak dan 7 MMSCFD gas. Selanjutnya dari upaya debottlenecking, pengurasan stok dan optimalisasi fasilitas produksi diperkirakan akan menambah produksi minyak sekitar 1.379 BOPD dan gas sekitar 65 MMSCFD. Lalu dari upaya optimalisasi penggunaan fuel dan pengurangan flare serta kontribusi dari sumur tua akan menambah produksi minyak sekitar 74 BOPD dan gas sekitar 6 MMSCFD.
Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Bambang Prayoga menyampaikan bahwa potensi penambahan produksi minyak dan gas pada program Filling The Gap berasal dari program diluar yang telah disepakati pada Work, Program & Budget (WPnB) 2024. “Keberhasilan SKK Migas dan KKKS menemukan potensi tambahan produksi minyak dan gas menunjukkan bahwa kami terus bekerja keras melakukan berbagai upaya ditengah situasi & kondisi yang sulit dan menantang, agar produksi minyak dan gas dapat ditingkatkan”, ujar Bambang.
“Untuk memastikan bahwa potensi penambahan minyak dan gas yang ditemukan dalam program Filling The Gap, SKK Migas setelah Raker ini selesai akan melakukan koordinasi dan diskusi teknis lanjutan agar program bisa dieksekusi sesuai target waktu yang disepakati. Semakin cepat bisa dijalankan program Filling The Gap tersebut, maka penambahan produksi minyak dan gas tentunya dapat segera diwujudkan”, terang Bambang.
KKKS yang berkontribusi dalam penambahan minyak bumi melalui program Filling The Gap untuk minyak antara lani Pertamina Group, Exxon Mobil Cepu Limited, Medco Group dan dan lainnya. Untuk gas, KKKS yang berkontribusi dalam program Filling The GAP antara lain Pertamina Group, Medco Group, ENI Muara Bakau, BP Berau dan lainnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa selain upaya melalui program Filling The Gap, SKK Migas dan KKKS juga akan melakukan inovasi dan terobosan untuk mengurangi penggunaan fuel gas dan menggantikan dengan sumber energi listrik dari PLN. “Seperti di LNG Badak yang membutuhkan fuel gas sangat besar mencapai 32 MMSCFD. Jika rencana mengganti pengunaan fuel gas ke listrik PLN bisa diwujudkan fuel gas sebanhyak 32 MMSCFD bisa dikomersialisasikan sebagai gas pipa, LNG maupun dalam bentuk lainnya”, katanya.**
SKK Migas dan KKKS Temukan Potensi Tambahan Produksi Minyak 4.096 BOPD dan Gas 98 MMSCFD
NN
Kamis, 06 Juni 2024 - 19:11:10 WIB
Kepala Divisi Produksi dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Bambang Prayoga (foto: istimewa)
#Nasional
IndexPilihan Redaksi
IndexRapatkan Barisan, Sekjen DPP Demokrat Hadiri Rakerda Demokrat Riau
Paket Umroh Rp 27,5 Juta, RPW Bakal Berangkatkan Jemaah Perdana dari Riau
Pecah Rekor, UMRI Bakal Gelar Wisuda Selama 2 Hari
FinEXPO 2025, OJK Riau Ajak Masyarakat Melek Finansial
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Nasional
SMSI Gelar Diskusi Nasional Kupas Tuntas UU ITE dan Media Baru
Senin, 27 Oktober 2025 - 22:14:04 Wib Nasional
Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai Telusuri Dugaan Korupsi Ekspor POME
Sabtu, 25 Oktober 2025 - 07:21:34 Wib Nasional
Mafia Tekstil dan Baja Jadi Target Penindakan Menkeu Purbaya
Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:51:46 Wib Nasional
Dua Hari Pelaksanaan, Jumlah Pengunjung CMSE 2025 Pecah Rekor
Senin, 20 Oktober 2025 - 15:10:06 Wib Nasional
