Pj Wako Pekanbaru Ultimatum Operator: Besok Sampah Harus Bersih

Pj Wako Pekanbaru Ultimatum Operator: Besok Sampah Harus Bersih
Pj Walikota Pekanbaru Roni Rakhmat (foto: istimewa)

iniriau.com, PEKANBARU - Meski sudah memasuki pertengahan Januari 2025 namun sampah masih saja memenuhi setiap sudut kota Pekanbaru. Hal ini membuat Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat gerah dan mengumpulkan seluruh armada operator angkutan sampah milik PT. Ella Pratama Perkasa (EPP). Seluruh armada dikumpulkan  di halaman Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Selasa (14/1) dinihari.

Roni Rakhmat ingin melihat langsung kesiapan armada angkutan sampah yang dimiliki pihak ketiga ini. Roni meminta kepada pihak UPT Persampahan untuk segera bersihkan sampah pada Selasa (14/1).

"Aku tak mau tau, intinya besok sampah harus bersih," tegas Roni.

Pengecekan armada pengangkutan sampah diketahui masih adanya kekurangan unit yang ada.
 

"Pengecekan armada pengangkutan, karena banyak angkutan sampah, misalnya laporan Rayon I sudah bersih, tapi Rayon II tidak, sehingga kita berasumsi ada kekurangan armada," ujarnya

Walaupun menurutnya alasan perusahaan yakninya banyak armada yang sudah pulang. Roni menilai armada angkutan milik operator tidak siap mengangkut sampah yang ada. Ia pun menegur perwakilan operator lantaran tidak ada kejelasan jumlah armada di setiap zona.
 

"Banyak kekurangan armada, sehingga ini menjadi catatan dan teguran bagi pihak perusahaan," kata Roni Rakhmat.
 

Roni mengaku, pengecekan armada angkutan karena banyaknya tumpukan sampah sejak awal tahun 2025. Pemerintah kota berasumsi bahwa ada kekurangan armada dari operator angkutan sampah.
 

"Kita berasumsi ada kekurangan armada dari pihak perusahaan. Hari ini kita cek dan sudah dihadirkan beberapa armada, memang ada kekurangan armada dari hasil pengecekan kita," terangnya usai pengecekan.
 

Operator mengklaim memiliki 55 unit dump truk kecil, 15 unit dump truk besar dan 35 unit pick up.
 

Operator beralasan kekurangan armada ini karena ada yang sudah pulang. Mereka juga beralasan bahwa sebagian armada masih di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar II.
 

"Tapi kenyataan yang kita lihat di lokasi dikumpulkan, banyak kekurangan armada, sehingga ini jadi catatan da teguran bagi pihak perusahaan," pungkasnya.**
 


 

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index