iniriau.com, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) terpilih Abdul Wahid bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, baru-baru ini.
Kunjungan itu merupakan pertemuan pertama bersama Bahlil, pasca pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak hingga dinyatakan sebagai Gubernur Riau terpilih bersama SF Hariyanto oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau beberapa waktu lalu.
"Alhamdulillah, pak Bahlil memberikan apresiasinya pertemuan itu. Pak Bahlil juga menyampaikan salam untuk kemajuan Riau," kata Wahid, Selasa (14/5/25).
Pada pertemuan itu Bahlil juga menyatakan harapannya kepada Wahid. Sebagai pemimpin muda, harus lebih banyak berinovasi membuat kebijakan dalam usaha memajukan Riau. Bahlil yakin, berbekal pengamalan panjang sebagai wakil rayat di daerah dan di Senayan Wahid bisa mewujudkannya.
"Beliau memberikan ucapan selamat langsung, kemudian sebagai pemimpin muda, pak Bahlil berharap Riau harus lebih banyak berinovasi dari sisi kebijakan yang berdampak langsung bagi daerah," ujar Wahid.
Terkait pertemuan, menurut Wahid lebih bersifat koordinasi sebagai Gubernur Riau terpilih bersama menteri. Bahlil juga banyak memberikan tunjuk ajar bagaimana memanfaatkan berbagai potensi hasil alam untuk kemajuan daerah. Termasuk di antaranya perihal minyak dan gas (migas) yang notabene menjadi sumber utama pendapatan daerah Riau.
"Riau inikan penghasil migas. Kita ingin bisa dimaksimalkan lagi. Apalagi Riau bergantung pada sektor ini. Bagaimana lifting (minyak) bisa ditingkatkan lagi. Sehingga bisa kembali naik," papar Wahid.
Pada kesempatan itu, Wahid juga berharap pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM yang dipimpin Bahlil memberikan dukungannya dalam menunjang sektor pertambangan lainnya selain migas. Potensi-potensi hasil alam yang belum tergarap tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap kemajuan daerah termasuk skala nasional dari sisi pendapatan.
"Dulukan Riau (APBD) pernah mencapai 12 triliun rupiah. Sekarang tinggal sembilan triliun saja lagi. Saya kira dengan dukungan pusat, potensi-potensi yang belum tergarap bisa dimanfaatkan lebih maksimal untuk kemajuan Riau," harap Wahid.
Pertemuan itu, Wahid juga sempat menyinggung soal hak partisipasi atau Participating Interest (PI) migas. Diharapkan, pemerintah dapat memperhatikan Riau melalui dana bagi hasil itu sebagai bentuk dukungan pusat ke Riau untuk mewujudkan berbagai pembangunan.**