Selamatkan Nenek Zaimah, Agung Nugroho Utus Ketua Demokrat Pekanbaru

Selamatkan Nenek Zaimah, Agung Nugroho Utus Ketua Demokrat Pekanbaru
Walikota Pekanbaru Terpilih Agung Nugroho mengutus Ketua Demokrat Pekanbaru Tengku Azwendi, untuk meninjau langsung kondisi nenek Zaimah. Selasa (11/02/2024).

Iniriau.com, Pekanbaru - Walikota Pekanbaru Terpilih Agung Nugroho mengutus Ketua Demokrat Pekanbaru Tengku Azwendi, untuk meninjau langsung kondisi nenek Zaimah (73) tahun. Nenek Zaimah, lansia yang diduga ditelantarkan keluarganya di sebuah rumah kosong di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai ini menjadi viral setelah diupload oleh akun Instagram @manangsoebeti_official.

Kondisi Zaimah menjadi perhatian publik, setelah kisahnya viral di media sosial. Tengku Azwendi yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, segera bergerak ke lokasi untuk memastikan nenek tersebut mendapat penanganan yang layak.

"Saya baru mengetahui hal ini setelah dihubungi Pak Agung Nugroho. Kebetulan beliau sedang berada di luar kota, jadi saya diminta untuk segera melihat dan memastikan kondisi nenek Zaimah," ujar Tengku Azwendi, Selasa (11/2/2025).

Tengku Azwendi menegaskan bahwa kasus ini harus menjadi perhatian serius, agar kejadian serupa tidak terulang. Menurutnya, nenek Zaimah yang sudah berusia 73 tahun, tanpa anak dan suami, sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak.

"Ini adalah persoalan kemanusiaan. Tidak seharusnya ada lansia yang ditelantarkan seperti ini. Saya mengimbau kepada keluarga agar tetap peduli. Jika keluarga memang tidak bisa merawat, setidaknya jangan sampai menelantarkan begitu saja," ujar Azwendi.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa pemerintah kota siap bertanggung jawab dan akan mencari solusi terbaik untuk Zaimah. Jika diperlukan, Pemko Pekanbaru bisa mengusulkan renovasi rumahnya agar lebih layak huni.

"Kami akan melihat kemungkinan renovasi rumah ini agar lebih layak ditempati, tentu dengan persetujuan keluarga. Selain itu, kami juga akan memastikan jaminan kesehatan dan sosial bagi nenek Zaimah, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Dr. H. Idrus, M.Ag., langsung menginstruksikan jajarannya, termasuk camat dan lurah, untuk turun tangan membantu. Dinsos bersama DPRD Pekanbaru, kemudian mengevakuasi nenek Zaimah ke Rumah Sakit Petala Bumi untuk mendapatkan perawatan medis.

"Atas nama pribadi, Dinas Sosial, dan Pemerintah Kota Pekanbaru, kami mengucapkan terima kasih kepada pimpinan DPRD Kota Pekanbaru, khususnya Pak Tengku Azwendi dan Pak Zulkadri yang begitu peduli terhadap masyarakat. Kami sudah memberikan bantuan berupa pangan dan sandang, serta merujuk nenek Jaimah ke rumah sakit," ujar Idrus.

Menurut Idrus, pihaknya juga akan mencari keluarga Zaimah untuk memastikan tindak lanjut setelah perawatan medis selesai. Jika keluarganya bersedia merawatnya, maka nenek tersebut akan diserahkan kembali.

"Namun, jika tidak memiliki tempat tinggal atau keluarga yang bertanggung jawab, pemerintah akan mencarikan solusi, termasuk kemungkinan merujuknya ke panti jompo atau lembaga sosial lainnya," pungkasnya.

Ketua RW 10 Kelurahan Sri Meranti, Defrianto, mengungkapkan bahwa Zaimah dipindahkan oleh keluarganya ke rumah kosong yang masih merupakan milik keluarganya pada tengah malam. Warga sekitar baru menyadari keberadaannya sehari setelah pemindahan, saat ia ditemukan dalam keadaan lemah tanpa asupan makanan dan air.

"Dia dipindahkan tengah malam dan baru diketahui warga setelah satu hari kemudian. Saat ditemukan, nenek ini sudah sangat lemah karena tak makan dan minum," ujar Defrianto , Selasa (11/2/2025).

Sebelumnya, Zaimah tinggal di RW 06 bersama adiknya dan mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, karena masalah keluarga, ia dipindahkan ke rumah kosong dengan kondisi atap yang bocor dan dinding yang mulai rapuh. Rumah tersebut jauh dari layak huni, terutama bagi seorang lansia yang sakit-sakitan.

Kondisi fisik Zaimah semakin memprihatinkan, karena ia tak lagi bisa berjalan akibat kecelakaan beberapa waktu lalu. Ia mengaku pernah ditabrak kendaraan, sehingga membuat kakinya semakin lemah. Kini, untuk berpindah tempat pun ia harus bergantung pada bantuan warga sekitar.

"Saya tidak bisa jalan, kaki saya sakit setelah ditabrak orang dulu," kata Zaimah. **

 

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index