iniriau.com, Pekanbaru – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memperkirakan cuaca di Provinsi Riau pada Sabtu, 22 Februari 2024, didominasi oleh kondisi berawan dengan potensi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah. Selain itu, BMKG juga mencatat adanya 10 titik panas (hotspot) yang tersebar di beberapa daerah.
Forecaster BMKG Pekanbaru, Moh Ibnu Amiruddin, menjelaskan bahwa sejak pagi hari, Riau akan diselimuti kabut dan awan tebal, disertai hujan ringan hingga sedang di beberapa daerah.
"Pada pagi hari, cuaca cenderung berkabut dan berawan. Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Kota Pekanbaru," ungkapnya.
Menjelang siang, langit Riau diperkirakan cerah berawan hingga berawan, dengan peluang hujan di beberapa daerah seperti Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Siak, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Kota Dumai.
"Siang hari cuaca lebih cerah, tetapi hujan ringan hingga sedang masih bisa terjadi di beberapa wilayah," tambahnya.
Pada sore hingga malam, kondisi cerah berawan akan terus mendominasi. Namun, hujan tetap berpotensi turun di sejumlah daerah. Hingga dini hari, hujan ringan hingga sedang masih bisa terjadi di Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Siak, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Siak, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Kota Dumai, dan Kota Pekanbaru," ujar Moh Ibnu Amiruddin.
Selain kondisi cuaca, BMKG juga melaporkan keberadaan 10 titik panas di Riau, yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Titik panas ini tersebar di Bengkalis (4 titik), Kepulauan Meranti (2 titik), Kota Dumai (2 titik), dan Siak (2 titik).
"Peningkatan titik panas ini perlu menjadi perhatian, terutama bagi daerah yang rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan," tutup Moh Ibnu Amiruddin.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat dan potensi karhutla, terutama di wilayah dengan titik panas yang meningkat.**