iniriau.com, Pekanbaru – Banjir kembali merendam pemukiman warga di Kecamatan Payung Sekaki, tepatnya di Jalan Pemudi Ujung dan Jalan Cemara Ujung, Kelurahan Tirta Siak. Sebagai respons cepat, Camat Payung Sekaki, Yurikha Herian Danni, S.STP., M.Si., langsung turun ke lokasi pada Selasa (4/3) pagi bersama jajaran, termasuk Sekcam, Lurah Tirta Siak Darwindra, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta didampingi sejumlah RT dan warga setempat.
“Kami melihat langsung kondisi rumah-rumah warga yang terendam. Di Jalan Pemudi Ujung ada sekitar 50 kepala keluarga terdampak, sedangkan di Jalan Cemara Ujung jumlahnya lebih besar, mencapai 80 kepala keluarga,” ujar Camat Yurikha saat ditemui di lokasi.
Selain meninjau lokasi, Camat Payung Sekaki memastikan langkah tanggap darurat berjalan dengan baik. Tim dari Puskesmas Kecamatan Payung Sekaki telah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak. Di Jalan Cemara Ujung, 19 warga telah dicek kesehatannya dan diberikan obat, sementara di Jalan Pemudi Ujung ada 6 warga yang mendapat layanan kesehatan.
Sementara itu, BPBD Kota Pekanbaru telah mendirikan tenda sebagai posko sementara bagi warga yang membutuhkan tempat evakuasi.
Dalam kesempatan ini, Camat Yurikha juga menegaskan pentingnya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir akibat luapan Sungai Siak.
“Kami akan melaporkan kondisi ini kepada pimpinan dan membahas langkah penanganan ke depan. Apakah perlu normalisasi sungai atau pembangunan pintu air untuk mengendalikan debit air Sungai Siak, itu yang akan kita kaji bersama,” jelasnya.
Langkah cepat Camat dan Lurah mendapat apresiasi dari Ketua Karang Taruna Kecamatan Payung Sekaki, Abrizal Risha, yang juga turun langsung ke lokasi banjir.
"Kami salut dengan respons cepat Pak Camat dan Lurah yang langsung turun ke lapangan. Ini sesuai dengan arahan Wali Kota Pekanbaru, Bapak H. Agung Nugroho, SE., MM., yang meminta para camat dan lurah aktif menyerap aspirasi warga," katanya.
Banjir ini terjadi di awal tahun 2025, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1446 H, di mana umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa. Masyarakat berharap solusi konkret segera diambil agar kejadian serupa tidak terus berulang.**