iniriau.com, SUMBAR - Gunung Marapi, yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada Kamis pagi (3/4/2025). Erupsi yang terjadi pukul 07.12 WIB ini menyemburkan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak. Namun, di Bukittinggi, kolom abu tidak terlihat jelas karena tertutup awan tebal.
Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, menjelaskan bahwa letusan ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan berlangsung sekitar 1 menit 9 detik. "Arah abu condong ke timur dengan intensitas cukup tebal," ungkapnya.
Sejak Desember 2023, Gunung Marapi mengalami lonjakan aktivitas dengan total 140 kali letusan dan 861 hembusan. Salah satu erupsi terbesar terjadi pada akhir 2023, yang merenggut nyawa 24 pendaki yang terjebak di gunung saat letusan terjadi.
Tak hanya getaran dan abu vulkanik, erupsi kali ini juga diawali dengan suara gemuruh yang menggema di sekitar kaki gunung. Firdaus, Wali Nagari Bukik Batabuah, mengungkapkan bahwa warga di Kecamatan Candung dan Sungai Puar sempat panik mendengar suara tersebut. "Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan selalu mengikuti arahan petugas," ujarnya.
Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi juga diingatkan akan potensi bahaya sekunder seperti lahar hujan. Pihak berwenang meminta warga untuk tetap waspada, menghindari informasi hoaks, dan mengikuti perkembangan resmi dari otoritas terkait.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)