iniriau.com, PEKANBARU - Masalah sampah di Kota Pekanbaru kembali menjadi perhatian utama publik. Tumpukan sampah yang menghiasi sejumlah ruas jalan menggambarkan kondisi pengelolaan yang memprihatinkan, hingga memantik reaksi langsung dari Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho.
Senin pagi (14/4/2025), saat mengantar anak ke sekolah, Agung menyempatkan diri meninjau kondisi lingkungan. Salah satu titik yang disorot adalah Jalan Lobak, di mana tumpukan sampah terlihat menggunung tanpa penanganan. Lewat video yang ia unggah, Agung mengungkapkan kekesalannya terhadap situasi tersebut.
“Saya lihat masih banyak titik-titik yang belum dibersihkan, padahal ini sudah pagi. Ini bukan soal estetika saja, tapi juga soal kesehatan dan kenyamanan warga,” ujarnya serius.
Agung kemudian menegaskan bahwa dirinya telah memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia, untuk segera mengambil langkah nyata. Ia bahkan membuka kemungkinan pemutusan kontrak kerja sama dengan PT Ella Pratama Perkasa (EPP), perusahaan yang bertanggung jawab atas pengangkutan sampah di kota tersebut.
“Kita punya kontrak yang jelas. Kalau tidak dijalankan dengan maksimal, ya harus dievaluasi. Saya tak ingin persoalan ini terus berlarut,” tegas Agung dalam keterangannya usai rapat koordinasi.
Menanggapi perintah tersebut, Reza Aulia menyatakan bahwa pihaknya kini tengah mempersiapkan pembentukan Lembaga Pengelola Sampah (LPS) yang akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari camat hingga RT dan RW. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan dan mempercepat penanganan di lapangan.
“Melibatkan warga dalam pengawasan adalah bagian dari strategi kita. Dengan sistem berlapis, kita ingin ada respons cepat dari bawah,” terang Reza.
Diketahui, kontrak PT Ella Pratama Perkasa akan berakhir pada Juni 2025. DLHK memastikan evaluasi menyeluruh sedang dilakukan untuk menentukan tindak lanjut setelah masa kontrak berakhir.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, sampah masih terlihat menumpuk di berbagai ruas protokol seperti Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Soekarno-Hatta, hingga Jalan Hang Tuah.
Tak hanya pemko Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan juga turut angkat suara terkait persoalan ini. Ia bahkan telah menugaskan Direktur Reskrimsus Polda Riau untuk menyelidiki tata kelola sampah di Pekanbaru secara menyeluruh.
Dengan sorotan dari berbagai pihak, masyarakat kini menanti apakah langkah-langkah tegas yang dijanjikan benar-benar akan memberi perubahan, atau sekadar menjadi janji di balik tumpukan sampah yang terus menggunung.**