iniriau.com, Pekanbaru – Kongres ke-34 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) resmi ditutup pada Minggu, (1/6/ 2025) di Pekanbaru, Riau. Kegiatan nasional yang berlangsung selama tujuh hari ini menetapkan Handy Muharam Nataprawira, kader HMI asal Jakarta Barat, sebagai Formatur Ketua Umum PB HMI MPO periode 2025–2027.
Kongres digelar di Hotel Grand Central Pekanbaru dan dibuka secara resmi oleh Ketua Komisi II DPR RI, Muhammad Rifqinizamy Karsayuda. Acara pembukaan turut dihadiri oleh Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Gubernur Riau Abdul Wahid, serta ribuan kader HMI dari 34 provinsi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Wali Kota Agung Nugroho menyatakan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Pekanbaru sebagai tuan rumah. Ia menyebut HMI memiliki peran strategis dalam menjaga idealisme dan semangat kritis mahasiswa Indonesia.
“Kami sangat terbuka terhadap pemikiran segar para mahasiswa. Semoga kongres ini menghasilkan keputusan strategis untuk masa depan HMI dan bangsa,” kata Agung.
Gubernur Riau Abdul Wahid juga menekankan bahwa kongres bukan hanya agenda organisasi, tetapi forum konsolidasi kader muda Islam dari seluruh Indonesia. Ia berharap forum ini membawa manfaat nyata bagi umat dan bangsa.
Ketua Panitia Lokal, Hadi Surya Pratama, mengungkapkan bahwa suksesnya pelaksanaan kongres tidak lepas dari kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan aparat keamanan.
“Dengan semangat gotong royong, seluruh tantangan bisa diatasi. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak,” ujarnya.
Ketua HMI Cabang Pekanbaru, GiVo Vrabora, memberikan apresiasi kepada Hadi Surya Pratama dan jajaran Polda Riau yang turut menjaga keamanan selama kongres berlangsung. Menurutnya, sinergi antara mahasiswa dan aparat menjadi bukti bahwa kerja sama positif dapat terwujud demi kepentingan bersama.
Puncak kongres ditandai dengan pemilihan Handy Muharam Nataprawira sebagai Ketua Umum PB HMI MPO. Sosok muda asal Jakarta Barat ini dianggap sebagai figur visioner yang mampu menjembatani kebutuhan organisasi dengan dinamika sosial-politik nasional.
“Amanah ini adalah tanggung jawab besar. HMI harus terus menjadi laboratorium kepemimpinan dan moral di tengah krisis keteladanan bangsa,” ujar Handy dalam pidato perdananya.
Rangkaian kongres ditutup dengan Gala Dinner di kediaman resmi Wali Kota Pekanbaru. Acara ini menjadi simbol apresiasi sekaligus ruang silaturahmi antara kader, pejabat, dan tokoh masyarakat.
Kongres HMI ke-34 meninggalkan kesan mendalam bagi peserta dan masyarakat Pekanbaru. Selain memperkuat semangat kebangsaan, kegiatan ini menegaskan pentingnya ruang demokrasi yang inklusif bagi mahasiswa sebagai pilar moral dan intelektual bangsa.**