'Kemungkinan untuk mengembalikan paus-paus itu ke laut dalam kondisi hidup sangatlah rendah,' kata Ren Leppens, manajer operasional DOC Stewart Island, sebagaimana dikutip Reuters kemarin, Senin (26/11).
Lokasi paus-paus tersebut terdampar jauh dari laut. Dan, merelokasi paus bukanlah perkara mudah. Butuh banyak orang.
Selain itu, paus-paus tersebut harus terus-terusan dibasahi. Butuh ratusan relawan untuk menyirami tubuh puluhan mamalia laut itu agar kelembapannya tetap terjaga. Setidaknya sampai mereka bisa kembali ke laut.
Karena itu, daripada menunggu lebih lama dan membuat paus-paus tersebut semakin menderita, Leppens memutuskan mengeutanasia mereka. Itu cara paling manusiawi untuk mengakhiri penderitaan mereka.
Di pantai barat North Island, sepuluh paus pembunuh kerdil juga terdampar Minggu (25/11).
(irc/jpnn)