Menteri BUMN Resmikan Program Peremajaan Sawit Rakyat Di Rohul Bupati Sukiman Beri Apresiasi

Menteri BUMN Resmikan Program Peremajaan Sawit Rakyat Di Rohul Bupati Sukiman Beri Apresiasi
peresmian program Peremajaan tanaman kelapa sawit melalui program "BUMN Sawit Untuk Rakyat", Kamis (11/4) Rohul
Iniriau.com, Rokan Hulu-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meresmikan program Peremajaan tanaman kelapa sawit  melalui program "BUMN Sawit Untuk Rakyat", Kamis (11/4) di Rohul. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
 
Kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno juga didampingi Gubernur Riau Syamsuar, dan disambutt Bupati Rokan Hulu H. Sukiman, Kapolres Rokan Hulu AKBP M. Hasyim Risahondua SIK M,Si dan Dirut Direkut Utama PTPN V, Jatmiko K Santosa.
 
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, Di Rohul, 725 hektare lahan sawit yang diremajakan adalah di Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu. INi merupakan langkah awal dalam rangka mendorong program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.
 
Melalui Menteri BUMN Rini Soemarno, presiden Jokowi menyampaikan,  banyaknya kebun-kebun plasma yang produktivitasnya menurun.  "Melalui Peremajaan Sawit Rakyat ini, pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rohil," ungkap Rini.
 
Program perdana penanaman sawit dilakukan dengan menggandeng KUD Makarti Jaya. "Program ini adalah program yang kita harapkan nantinya sebagai masa depan masyarakat. Bisa memperbaiki kehidupan dan kemakmuran para petani sawit plasma," jelas menteri.
 
Program peremajaan sawit  adalah program jangka panjang dalam peremajaan sawit plasma atau sawit milik masyarakat. Program ini  bekerja sama dengan PT Perusahaan Perkebunan Nusantara V (PTPN V) dan Perbankan dibawah BUMN, seperti Bank BNI, Mandiri dan BRI. Program akan berlangsung mulai tahun 2019 ini sampai 2025.
 
"Dalam tahun 2019 ini, peremajaan sawit di Riau diawali di lahan seluas 4.996 hektare. Selanjutnya, pada 2020 hingga 2025 mendatang, ditargetkan 28.000 hektare lahan sawit masyarakat lainnya yang diremajakan di lima kabupaten, yakni Kabupaten Siak, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Rokan Hilir dan Kampar," tambah Rini
 
Rini juga menjelaskan untuk menyukseskan pelaksanaan program tersebut, Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) memberikan hibah sebesar Rp 25 juta kepada setiap petani pada lahan dua hektare. 
 
"Dengan dana Rp25 juta memang tidak cukup. Peremajaan itu perlu sedikitnya Rp 58 juta. Ini kan sifatnya bantuan dari pemerintah. Dan dana ini tidak harus dikembalikan. Nantinya BUMN akan memfasilitasi  kredit usaha rakyat sebesar Rp33 juta dengan bunga 7 persen."
 
 Menteri Rini mengakui telah meminta langsung PTPN V sebagai penanggung jawab dalam memberikan pendampingan mulai dari penanaman, perawatan hingga panen.
 
Petani juga tidak perlu khawatir kehilangan pendapatan selama masa peremajaan berlangsung. Karena, lanjutnya, masyarakat akan tetap mendapatkan penghasilan dari kegiatan peremajaan sawit yang diasistensi oleh PTPN V.
 
"PTPN V akan melakukan pembinaan dari penananaman dan pemupukan. Pada saat yang sama petani jangan khawatir, karena mereka tetap bekerja. Mendapatkan penghasilan dari PTPN V. Insya Allah 3,5 tahun bisa mulai produksi bagus," tuturnya.
 
Rini  menegaskan bahwa PTPN V akan terus bertanggung jawab hingga masa panen tiba. Seandainya hasil panen tidak sesuai target,  masyarakat tidak perlu khawatir dengan kredit yang perlu mereka bayar ke Perbankan. “Komitmen PTPN V akan bertanggung jawab atas keberhasilan program ini," ujarnya.
 
Sementara itu, Direkut Utama PTPN V, Jatmiko K Santosa menyatakan pihaknya berkomitmen menjalankan program peremajaan sawit sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rohul. Dia menjelaskan melalui program ini, petani plasma akan mendapat kejelasan mulai dari pengajuan hingga panen.
 
"Kami komit akan membantu pemerintah mengurai masalah dalam percepatan peremajaan sawit sehingga mampu meningkatkan produtifitas dan kesejahteraan petani," kata Jatmiko.
 
Secara khusus, Jatmiko mengatakan peremajaan sawit yang dilaksanakan di Desa Kumain pada lahan 725 hektare menghabiskan biaya hingga Rp 42 miliar, yang berasal dari hibah BPDPKS dan kredit perbankan. Dari Rp 42 miliar, dia menuturkan Rp 10 miliar diantaranya untuk biaya pelibatan masyarakat. Skema yang sama nantinya akan dilakukan secara massal dalam program tersebut di lima kabupaten di Riau hingga 2025.
 
“Dengan penanaman kembali (replenting) ini saya harapkan dapat meningkatkan produksi sawit dan kesejahteraan masyarakat meningkat."ujar Jatmiko
 
Pada kegiatan “BUMN untuk Sawit Rakyat”, selain peremajaan sawit, kelapa sawit dan konversi karet menjadi Kelapa Sawit yang melibatkan PTPN V, BPDPKS, Perbankan, Pemerintah Kabupaten dan Petani Plasma, BUMN juga menggelar Program Pasar Murah dan Launching Produk Holding Perkebunan Nusantara “Walini” dan Solar murah untuk rakyat dari Pertamina.
 
Pemkab Rohul sangat mengapresiasi program ini. Bupati sukiman mengatakan ditengah-tengah Penanaman Perdana Kelapa Sawit di KUD Makarti Jaya berharap Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang merupakan bantuan dari Pemerintah pusat ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Dengan harapan, dapat meningkat Produktifitas Kelapa Sawit rakyat dan meningkatkan kesejahteraan serta perekonomian petani sawit di Rokan Hulu.(Syahirz/Adv/pemkabRohul)

Berita Lainnya

Index