PEKANBARU - Memasuki pekan keenam 2017, penderita DBD di Kota Pekanbaru meningkat menjadi 79 orang. Ini naik dari pekan sebelumnya yang hanya 52 kasus.
Angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru meningkat tajam. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk meredam belum sepenuhnya berhasil. Cuaca yang fluktuatif disebut jadi kendala. Camat dan lurah diminta jangan hanya diam, tapi harus melakukan aksi nyata.
Penjabat Walikota (PK Wako) Pekanbaru H Edwar Sanger, SH, M.Si saat dikonfirmasi , Rabu (15/2/17) menyebutkan, pada dasarnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah melakukan berbagai upaya, bahkan sejak dia masih menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Walikota. ‘’Kami selalu imbau, jaga kebersihan, buat levitrap, itu harus dijalankan,’’ katanya.
Meski begitu, dengan kondisi cuaca yang tak menentu, kadang hujan dan kadang panas, upaya kemudian jadi tak maksimal. ‘’Kami menyadari dengan fluktuasi perubahan cuaca, apa yang sudah kami lakukan belum sepenuhnya berhasil,’’ imbuhnya.
Edwar mengingatkan, pemberantasan DBD bukanlah tanggungjawab satu pihak saja, namun juga perlu partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Pada wilayah yang kini DBD terdata tinggi, pemimpin di wilayahnya tersebut harus berupaya lebih. ‘’Pada camat dan lurah segera action, harus ada upaya ekstra,’’ tutupnya.
Dari 79 kasus yang kini terjadi, DBD tertinggi berada di Kecamatan Marpoyan Damai dengan 14 kasus, diikuti Tampan dan Bukitraya masing-masing 13 kasus. Selanjutnya Payung Sekaki 7 kasus, Limapuluh 7 kasus, Rumbai Pesisir 6 kasus, Tenayan Raya 6 kasus, Rumbai 5 kasus, Pekanbaru Kota 4 kasus, Senapelan 2 kasus dan Sukajadi serta Sail masing-masing 1 kasus.
Jika diambil perbandingan, Kota Pekanbaru sepanjang tahun 2016 lalu mencatat ada 849 kasus DBD dengan 10 orang meninggal dunia. Angka ini menyebar dengan rincian di Kecamatan Payung Sekaki, terbanyak ditemukanya kasus DBD, yakni sebanyak 143 kasus. Disusul kecamatan Marpoyan Damai 117 kasus. Sedangkan diurutan ke tiga adalah kecamatan Tampan sebanyak 102 kasus.
Sementara kecamatan yang paling sedikit ditemukan kasus DBD, adalah kecamatan Sail. Di kecamatan Sail, hingga penghujung tahun ini, baru ditemukan sebanyak 25 kasus. Peningkatan di tahun 2016 terlihat signifikan karena tahun sebelumnya, 2015 dalam kurun waktu satu tahun hanya tercatat sebanyak 502 kasus DBD.
sumber: riaupos.co
Pj Wako Pinta Camat dan Lurah Jangan Diam Terhadap DBD Meningkat
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB

Ilustrasi
Pilihan Redaksi
IndexSemarakkan HUT ke-24, Demokrat Pekanbaru Gelar Turnamen Voli
Pagar Ditutup, Kantor DPRD Pekanbaru Dijaga Ketat TNI
Rapat Evaluasi, BK DPRD Pekanbaru Bahas Absensi Anggota Dewan
Lestarikan Budaya Melayu, LAM Pekanbaru Dukung Kebijakan Wako Soal Outer Baju Melayu
4 Bulan, Pelajar Berprestasi NASA Bakal Magang di UMRI
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Kesehatan
Payung Sekaki Tertinggi, Total 578 Kasus DBD di Pekanbaru
Rabu, 09 Juli 2025 - 16:10:00 Wib Kesehatan
7,3 Juta Peserta PBI Dinonaktifkan, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan
Rabu, 25 Juni 2025 - 08:00:00 Wib Kesehatan
Peduli dan Cegah Kanker Serviks, Ketua TP PKK Pekanbaru Ajak Kaum Hawa Deteksi Dini
Selasa, 24 Juni 2025 - 20:12:16 Wib Kesehatan
Lonjakan DBD di Riau, 17 Orang Meninggal, Inhil Terbanyak
Jumat, 16 Mei 2025 - 08:36:17 Wib Kesehatan