Iniriau.com, PEKANBARU - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Riau, ekonomi Riau pada triwulan III tahun 2019 hanya mampu tumbuh sekitar 2,74 persen. Kondisi tersebut dipicu oleh berbagai banyak faktor, termasuk menurunnya sumber pendapatan dari sektor migas (pertambangan dan penggalian).
Kepala Badan Pusat Statistik Riau, Misfaruddin mengatakan, ekonomi Riau pada triwulan III tahun 2019, hanya mampu tumbuh sebesar 2,74 persen (year on year). Namun jika dihitung tanpa migas, ekonomi Riau triwulan III tahun 2019 tumbuh sekitar 5,22 persen (year on year).
"Pada tahun 2018 lalu, sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor utama yang mempengaruhi laju pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB). Namun di tahun 2019 ini, sektor industri pengolahan justru menduduki peringkat pertama mengalahkan sektor pertambangan dan penggalian," ungkap Misfaruddin kepada Iniriau.com, Selasa (5/11/2019).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Riau jika dihitung dari laju pertumbuhan PDRB pada tahun 2019 berada di peringkat 6 nasional. Bahkan bencana karhutla dan asap beberapa waktu lalu, juga memiliki andil terhadap penurunan kegiatan MICE dan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 2,34 persen sehingga mempengaruhi laju pertumbuhan PDRB di sektor transportasi.
Sedangkan, kondisi ekonomi dan tingkat optimisme konsumen triwulan IV tahun 2019 mendatang diperkirakan mencapai angka 104,83. Hal ini dipicu karena adanya momen libur sekolah serta libur natal dan tahun baru. **