Karena Suara Bergetar, Anies Dianggap Lebay

Rabu, 01 April 2020 | 11:15:36 WIB

Iniriau.com, JAKARTA - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) August Hamonangan menganggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlalu berlebihan saat mengumumkan 283 orang wafat dan dimakamkan sesuai cara pemulasaran korban virus corona atau Covid-19 dengan nada suara bergetar.

"Menurut saya apa yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta tersebut berlebihan dan cenderung emosional," ujar August kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

"Apalagi suara yang bergetar. Yang dibutuhkan adalah kerja yang nyata."

Dia menyarankan sebaiknya Anies bisa kompak dengan pemerintah pusat apabila ingin membuat kebijakan publik untuk penanganan virus corona.

Romli lebih mengkritisi alokasi anggaran penanganan virus corona yang ada di Ibu kota. Dia mengaku sedih karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta paling tinggi, namun kalah dengan daerah lain dalam penanganan melawan Covid-19.

"Kalah dengan Pemprov yang lain, tapi Jakarta hamburkan duit untuk Formula-E, untuk corona malah sedikit. Jateng (Jawa Tengah) siapkan dana Rp 1,4 triliun untuk penanganan corona, Jakarta cuma Rp 130 miliar," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan mengumumkan data yang menunjukkan pada Maret 2020 telah terjadi pemulasaran dan pemakaman jenazah korban corona Covid-19.

Jenazah itu, kata Anies, dibungkus dengan plastik menggunakan peti, lalu dimakamkan kurang dari empat jam oleh petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD).

"Sejak tanggal 6 Maret itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 Maret itu ada 283 kasus, artinya ini adalah mungkin mereka yang belum sempat dites dan itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. **

Sumber: Tagar
 

Terkini