Tertekan Corona, Lion Air Tunda dan Cicil THR Karyawan

Rabu, 20 Mei 2020 | 14:54:00 WIB
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro

Iniriau.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Lion Air Group mengaku mengalami masa sulit imbas Virus Corona. Perusahaan memutuskan mengambil beberapa kebijakan seiring penurunan operasional. Mulai dari memotong penghasilan hingga menunda bayar THR karyawan.

"Lion Air Group tengah berada di masa sulit dan menantang, atas kondisi yang tercipta akibat Covid-19 serta memberikan dampak luar biasa, termasuk situasi yang penuh ketidakpastian," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Rabu (20/5/2020).

Pada tahun ini, pandemi Covid-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal secara domestik dan internasional.

Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat. 

Hal tersebut juga dialami Lion Air Group, keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan-perusahan penerbangan mengambil langkah-langkah yang dianggap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis. 

"Perusahaan anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai dapat  mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan," jelas dia.

Dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal, Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra usaha. Kemudian memotong penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai prosentase bervariasi. "Semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya, jelas dia.

Akibat Corona, terjadi pembatasan perjalanan, armada Lion Air hanya beroperasi 5 persen dari kapasitas normal sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari.

Kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterapkan pada Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan.

Manajemen dikatakan masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari kapan saatnya industri penerbangan domestik dan internasional akan beroperasi normal kembali.**

Sumber: Liputan6

Terkini