2020, Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri

Senin, 14 Desember 2020 | 21:41:45 WIB
-

Jakarta, iniriau.com – Kehadiran Pandemi COVID-19, ternyata tidak menyurutkan langkah pengembangan pasar modal dan apresiasi yang
dilakukan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dibuktikan, dengan diraihnya 10 rekor terbaru atas kebangkitan pasar modal Indonesia.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia bertajuk Apresiasi Untuk
Negeri, yang merupakan rangkaian Peresmian Galeri Investasi BEI ke-500 dan Penghargaan Galeri Investasi
(GI) BEI Terbaik 2020. Acara ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) - Hoesen, serta jajaran Manajemen Self-Regulatory Organization (SRO) seperti BEI, PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Anggota Bursa, Pengelola GI BEI dan Wartawan Pasar Modal.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen mengaku, sangat mengapresiasi upaya Literasi dan Inklusi Pasar Modal Indonesia yang inklusif yang dilakukan oleh BEI, dengan mendirikan 30 Kantor Perwakilan (KP) BEI dan
500 GI BEI di seluruh Indonesia. Hoesen menjelaskan, OJK juga akan kembali
mengeluarkan kebijakan stimulus untuk menjaga stabilitas Pasar Modal Indonesia dan dalam rangka
mengurangi dampak Pandemi COVID-19.

“OJK akan terus bekerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh
stakeholders di Pasar Modal Indonesia yaitu Pemerintah, Lembaga Jasa Keuangan, SRO dan Asosiasi serta
pelaku industri lainnya yang memiliki peran penting dalam pemenuhan prasyarat menuju Indonesia Maju. Terbukti bahwa stabilitas dan kekuatan Pasar Modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik,
terutama ritel, bangkit menjadi tuan rumah di negeri sendiri yang terefleksi dari berbagai data pencapaian tahun
ini,” ujar Hoesen, dalam sambutan pembukaan acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia – Apresiasi untuk Negeri, di Jakarta, Senin (14/12).

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa acara hari ini merupakan wujud
penghargaan BEI atas peran seluruh stakeholders yang menjadi mitra sekaligus ujung tombak edukasi Pasar
Modal Indonesia di masyarakat. Peran tersebut telah menciptakan generasi yang lebih melek investasi, serta
mendorong Pasar Modal Indonesia yang lebih berintegritas dan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat
di Indonesia.

Berdasarkan data BEI dari bulan Januari sampai dengan November 2020, terdapat 6.571 aktivitas edukasi yang telah dijalankan dengan jumlah peserta lebih dari satu juta orang dan 54.800 pembukaan rekening efek. Dari total tersebut, 88 persen atau sekitar 5.000 aktivitas edukasi memanfaatkan sarana digital dengan jumlah peserta lebih dari 950.000 orang.

“Sebagai hasil kegiatan edukasi yang gencar tersebut, tahun 2020 ditandai dengan berbagai pencapaian
signifikan pada peningkatan jumlah Single Investor Identification (SID), baik saham maupun SID pasar modal,
peningkatan jumlah investor yang aktif bertransaksi, peningkatan aktifitas investor domestik ritel dari sisi
frekuensi dan nilai transaksi, bahkan kepemilikan saham yang tahun ini sudah didominasi oleh investor
domestik," ungkap Inarno.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, dalam pemaparannya menyatakan “Tahun 2020 sebagai Tahun Kebangkitan Investor Ritel Dalam Negeri di Pasar Modal Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan jika melihat di tengah pandemi, BEI bersama para stakeholders Pasar Modal Indonesia mampu mencatatkan berbagai pencapaian dan 10 rekor positif dari sisi Pengembangan Pasar Modal di Tahun 2020, khususnya pada aspek investor ritel dalam negeri.

“Di tahun 2020 ini, telah tercipta 10 rekor baru yang merupakan pencapaian tertinggi di sepanjang sejarah Pasar
Modal Indonesia. Salah satunya adalah  rekor penambahan investor atau SID baru Pasar Modal Indonesia yang naik tertinggi sepanjang sejarah pasar modal dengan pertumbuhan 48,82 persen atau 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 SID per 10 Desember 2020," beber Hasan.

Selain itu, BEI kembali meresmikan GI BEI yang ke-500 yaitu GI BEI Akademi Keuangan dan Perbankan Effata yang berlokasi di Jalan Sumba No.17, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dengan keberadaan 500 GI BEI yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua, BEI berharap akses
informasi masyarakat khususnya bagi generasi milenial akan semakin mudah. **

Terkini