iniriau.com, PEKANBARU - Meski setahun lebih masa pandemi, namun tidak mempengaruhi industri kelapa sawot di Riau. Menurut Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Riau, Ir H Rahmen hal ini terbukti tidak adanya PHK tenaga kerja dari perkebunan kelapa sawit.
"Hingga saat ini kita belum ada mendengar adanya PHK dari perusahaan perkebunan sawit akibat harga TBS yang tak terpengaruh dengan wabah covid-19," kata Rahmen saat menjadi narasumber di ruang Poadcast "Haidir Tanjung" Dinas Kominfo Pemprov Riau beberapa waktu lalu.
Bahkan Rahmen yang sudah 32 tahun berkecimpung di dunia perkebunan sawit, baru kali ini merasakan harga sawit yang sangat tinggi.
"Harga sawit juga cenderung stabil. Sementara komoditi lain melemah," ucapnya.
GAPKI terus berupaya untuk ikut menciptakan manfaat bersama, khususnya di rantai pasok melalui kemitraan. Untuk itu ia mengajak perusahaan sawit mau bergabung sehingga hilirisasi perkebunan sawit lebih maksimal dan terkontrol.
"Ada lebih dari 200 perusahaan yang ada di Riau dan baru 67 perusahaan sudah bergabung di GAPKI. Jadi baru 30 persen saja," tandasnya.**