iniriau.com, PELALAWAN - Kasus penemuan mayat yang telah membusuk dan tinggal tulang di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 55 Desa Lubuk Ogung, Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan pada Senin (20/09/2021) lalu menemui titik terang.
Tiga orang warga mendatangi Polsek Bandar Seikijang pada Selasa (21/09/2021) lalu. Mereka bernama Gorgon Panjaitan, Pajar Manullang, dan Erwin Duha yang mengaku jika salah satu teman mereka menghilang sejak Juli lalu.
Mereka mendatangi kantor polisi setelah mendapat informasi melalui media sosial tentang penemuan mayat yang telah menjadi tengkorak di Jalintim KM 55 Desa Lubuk Ogung tepatnya di kebun kelapa hibrida milik Daniel Wisnu. Teman korban mengetahui dari media sosial. Dan salah seorang teman korban Erwin Duha mengenali sendal dan topi yang ditemukan di TKP adalah yang digunakan korban saat terakhir kali bertemu dengan dirinya.
Mereka juga mengenali barang yang ditemukan di TKP termasuk pakaian berupa kemeja dan celana dipakai pada hari terakhir korban terlihat.
Tak hanya itu bundel anak kunci yang diamankan polisi dari lokasi kejadian juga dikenali. Karena korban tinggal di rumah kontrakan saksi di Jalan Lokomotif Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.
"Tiga orang ini mengaku, korban merupakan teman mereka yang bernama Hasudungan Manullang yang hilang sejak 8 Juli lalu." Ungkap Kapolres Pelalawan AKBP Indra Wijatmiko SIK melalui Kapolsek Bandar Seikijang Iptu Mulyan Doni, kepada Jumat (24/09/2021).
Menurut tiga orang ini, korban sendirian tinggal di kontrakan tersebut dan tidak ada keluarganya yang lain.
Polisi dan ketiga saksi berangkat ke Pekanbaru mendatangi rumah kontrakan korban untuk mencocokan keterangan dari saksi.
"Saat anak kunci yang ditemukan di TKP dimasukan ke gembok kontrakan korban, ternyata cocok dan terbuka. Dari situ terbukti jika korban benar Hasudungan Manullang," tambah Kapolsek Mulyan Doni.
Masih dari keterangan para saksi, korban Hasudungan menderita penyakit struk ringan selama ini.
Bahkan pada tanggal 8 Juli 2021 lalu korban mengaku kepada saksi Erwin bawahnya dirinya terinfeksi Covid-19 dan sejak itu tidak kelihatan lagi hingga ditemukan telah meninggal dunia.
Para saksi kemudian menginformasikan kepada keluarga korban di Sumatera Utara dan diminta datang untuk mencocokan DNA Hasudungan dengan keluarganya di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kota Pekanbaru.
Berdasarkan Hasil Otopsi RS. Bhayangkara Polda Riau tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jaringan keras tulang.
Penyebab kematian tidak dapat ditentukan karena semua jaringan lunak dan organ dalam mayat sudah mengalami penulangan.**