iniriau.com, TEMBILAHAN - Pemerintah Kabupaten Inhil langsung merespon keluhan warga dan masukan dari berbagai pihak terkait jembatan kayu di Parit 16 Desa Pulau Kecil Kecamatan Reteh.
Kondisi jembatan kayu ini menjadi perhatian berbagai pihak, setelah mobil L300 yang membawa ratusan ayam terjatuh ke sungai. Sebab memang kondisi jembatan memprihatinkan dan jauh dari standar keselamatan.
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Inhil, mengaku bahwa pembangunan jembatan kayu tersebut menjadi prioritas pada tahun 2022 mendatang.
"Pada 2022 kita prioritaskan usulan pembangunannya jika didukung oleh anggaran yang memadai. baik untuk perencanaanya maupun untuk pembangunan fisiknya," kata Kepala Dinas PUPR Inhil, Umar, ST, MT, Selasa (26/10/21).
Jembatan yang ambruk pada maret 2021 tersebut, memiliki bentang jembatan 40,70 M. Jembatan tersebut mengalamk kerusakan bangunan bawah jembatan. Yaitu patah pada tiang jembatan, sehingga jembatan melengkung ke bawah.
" Makanya air pasang naik, jembatan tersebut tergenang air dan menjadi licin saat dilintasi. Sebab lantai jembatan yang terbuat dari kayu itu tertimbun lumpuh bekas air pasang." Ujar Umar.
Meski pembangunan rencananya akan dilakukan tahun depan, namun, Pemkab Inhil akan melakukan perbaikan jangka pendek. Untuk itu, menurut Umar, Bupati Inhil HM Wardan sudah menginstruksi DPUPR Inhil sebagai instasi teknis segera melakukan tindakan perbaikan.
"Mengingat keterbatasan anggaran yang di miliki saat ini, Bupati menyarankan menyampaikan permohonan agar berkoordinasi dengan pihak Provinsi Riau dalam hal ini Dinas PUPRPKPP Provinsi melalui UPT. WIL. IV, agar bisa membantu penanganan yang sifatnya mendesak untuk fungsional terlebih dahulu," tutupnya.**