Iniriau.com, PEKANBARU - Ditengah aksi mogok yang dilakukan oleh supir bus transmetro Pekanbaru, karena tak menerima gaji, Direktur PT. TPM, Azmi justru mengungkap melakukan pemberhentian 10 pramudi bus milik Pemko Pekanbaru.
Azmi mengatakan sejak Januari hingga Desember tahun 2021, pihak PT. Transportasi Pekanbaru Madani sudah memberhentikan lebih kurang 10 orang pramudi bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Mereka diberhentikan karena ugal-ugalan dalam mengendarai bus TMP. Tidak hanya pramudi atau sopir, juga ada memberhentikan pramugara dan pramugara yang kedapatan curangi penjualan tiket bus TMP.
" Pramudi bus TMP kita berhentikan karena ugal-ugalan. Tapi ada juga yang resign. Jika dibandingkan, sopir lebih banyak yang melakukan pelanggaran-pelanggaran hingga diberhentikan dari pada pramugara. Itu ada sekitar 7 sampai 10 orang ada itu," ungkap Azmi, Rabu (22/12).
Selain karena ugal-ugalan, sopir bus TMP diberhentikan juga karena etikanya didalam bekerja yang tidak baik. Diantaranya karena ikut aksi demo beberapa tahun lalu.
" Sopir banyak diberhentikan karena etikanya kurang baik. Dan ada juga karena ikut demo beberapa tahun lalu." Tutup azmi.**