Iniriau.com, PEKANBARU - Meski pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14 ribu per liter, namun masih membuat masyarakat Provinsi Riau kesulitan mendapat pasokan.
Bahkan di pasar tradisional harga minyak goreng masih tinggi. Untuk itu, Pemerintah provinsi (Pemprov) Riau melalui dinas terkait terus melakukan penelusuran. Bahkan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop- UKM) Provinsi Riau, M Taufiq OH didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Lisda Erni mengatakan, sudah memanggil distributor minyak goreng yang ada di Riau.
"Untuk menelusurinya kami sudah panggil distributor minyak goreng di Riau. Kami meminta penjelasan distributor kenapa stok minyak goreng kosong," katanya, Rabu (9/2/2022).
Dari pertemuan itu diketahui bahwa ternyata para distributor sebagian masih menunggu Pre Order (PO) ke produsen. Di mana pihak produsen juga masih menghitung quota yg akan disuplai ke distributor-distributor yang ada.
"Ada sebagian distributor yang masih mendata minyak yang telah mereka lempar kepasar sebelum Desember, akan dihitung untuk pembiayaan selisih yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Dari informasi yang pihaknya dapatkan dari hotline Kementerian perdagangan, bahwa produsen minyak goreng sudah berkomitmen untuk mengikuti peraturan menteri perdagangan no 06 tentang minyak goreng satu harga tersebut.
"Kabarnya bakal ada rapat kembali pada level yang lebih tinggi, bisa jadi akan dipimpin langsung oleh Gubernur atau Sekda," sebutnya.**