iniriau.com, PEKANBARU - Disaat masyarakat menjerit sulitnya memenuhi kehidupan sehari-hari imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) wakil rakyat di Riau justru dikabarkan melakukan studi banding.
Parahnya anggota DPRD Riau itu dikabarkan melakukan studi banding ke luar negeri secara diam-diam. Perjalanan keluar negeri yang dilakukan wakil rakyat itu mendapatkan kritikan dari warga Pekanbaru. Warga menilai anggota DPRD Riau tidak menunjukan empati terhadap rakyatnya. Dan lebih mementingkan ego sendiri. Pasalnya warga menilai perjalanan ke luar negeri itu hanya menghambur-hamburkan uang Negera.
"Harusnya saat ini anggota DPRD Riau itu memperjuangkan kami rakyatnya yang lagi kesulitan. Biar harga yang saat ini tinggi, bisa normal lagi. Ini semua pada mahal pak, cabe mahal, minyak mahal, beras mahal, cari kerja sulit. Mau jualan capek bikin aja, banyak tidak lakunya pak, karena penghasilan sulit, jadi orang mikir untuk belanja," ujar Susan, salah seorang warga Kelurahan Sialang Munggu, Rabu (14/9/2022).
Hal yang sama dikeluhkan warga lainnya Iwan. Menurutnya seharusnya anggota DPRD Riau saat ini menyerap aspirasi masyarakat pasca dinaikannya harga BBM dan menyampaikan ke Pemerintah Pusat. Karena saat ini ekonomi semakin sulit.
"Jika betul anggota DPRD ke luar negeri saat ini sungguh mereka tidak empati pada rakyatnya. Saat ini masyarakat tengah kesulitan. Apa-apa serba mahal. Ditambah harga BBM naik, makin sulit kami rakyat kecil ni," ujar Iwan.
Anggota DPRD Riau melakukan perjalanan dinas ke luar negeri setelah dikeluarkannya surat edaran terkait larangan pejabat dinas ke luar negeri. Surat edaran tersebut ditujukan semua intansi pemerintahan, kementerian dan lembaga. Dimana surat edaran dikeluarkan Sekretariat Negara Nomor B-56/KSN/S/LN.007/2022 tertanggal 22 Juli 2022, tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri (PDLN).**