iniriau.com, PEKANBARU - Jagat Maya kini dihebohkan dengan curhatan dari salah seorang oknum Anggota Brimob Polda Riau, bernama Andry Darma Irawan. Curhatan Andry bermula saat dirinya dimutasi demosi oleh atasannya. Padahal ia menyebut sering diminta sejumlah uang oleh komandannya. Bahkan dalam curhatannya Andry mengaku sudah menyetor uang senilai Rp650 juta kepada atasannya. Namun dirinya tetap dimutasi demosi meski tidak merasa melakukan kesalahan selama berdinas di Batalyon B Rokan Hilir.
"Sampai bulan Februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah Rp 650 jutaan ke rekening pribadi Danyon saya," tulis Andry dalam postingan, dilansir detiknews Senin (5/6/2023).
Curhatan Bripka Andry Darma Irawan langsung mendapat sorotan sejumlah pihak. Menurut Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan mutasi yang diberlakukan Polda Riau yang didalamnya masuk nama Bripka Andry Darma Irawan merupakan langkah rutin. Bukan merupakan demosi.
"Mutasi itu bukan hanya Bripka Andri. Dia berdinas di Batalyon B, dari 34 yang dimutasi itu, 14 orang itu anggota Batalyon B, jadi bukan dia saja yang dimutasi. Kalau demosi kan berarti terhukum. Mutasinya itu di bulan Maret yang bersifat mutasi biasa," terangnya, Senin (05/06/23).
Sementara curhatan Bripka Andri sendiri kasusnya telah diproses sejak Maret 2023 lalu. Dimana Propam telah memeriksa 8 orang untuk meminta klarifikasi masalah setoran tersebut.
"Terkait setoran ini masih didalami, nanti pembuktiannya ada di sidang," tuturnya.**