Seorang Pedagang Somay di Rohil Diperiksa Polisi soal Kasus Keracunan Makanan

Ahad, 19 Mei 2024 | 10:17:00 WIB
Polisi minta keterangan pihak pesantren menyelidiki kasus keracunan makanan (foto: istimewa)

iniriau.com, ROHIL - Satreskrim Polres Rokan Hilir terus menyelidiki dugaan keracunan makanan yang menewaskan seorang  satu santriwati Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah di Kepulauan Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, beberapa hari lalu. Sedangkan 13 orang santriwati harus menjalani perawatan di rumah sakit. 

Menurut Kaur Bin Ops (KBO) Reskrim Polres Rohil, Iptu Yohanes Untung Sormin, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pedagang siomay. Mereka juga telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti berupa kain yang terdapat bekas muntahan korban.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk pedagang siomay. Kita juga melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti berupa kain yang terdapat bekas muntahan korban S," ujarnya, Sabtu (18/5/2024).

Yohanes menjelaskan bahwa bahan-bahan bekas makanan yang ditemukan telah dikirimkan sebagai sampel untuk diuji di Puslabfor Polda Riau.

"Semua barang-barang tersebut sudah kita amankan dan kita kirimkan ke Puslabfor Polda Riau," lanjutnya.

Gejala awal yang dialami para santriwati tersebut termasuk pusing, sakit perut, dan muntah-muntah. Gejala ini muncul tidak lama setelah mereka mengonsumsi jajanan siomay pada Minggu, 12 Mei 2024.

"Gejala tersebut awalnya muncul tidak lama setelah makan jajanan siomay pada Minggu, (12/5/2024) kemarin. Setelah kita lakukan penyidikan lanjut kepada santri yang lain, tidak semua yang diduga mengalami keracunan makanan memakan jajanan siomay," terang Yohanes.

Sebanyak 14 santriwati Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah di Kepulauan Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, diduga keracunan makanan. Mereka muntah-muntah dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, satu santriwati bernama Safitri (16) tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.

Saat ini, 13 santriwati lainnya yang mengalami keracunan masih dirawat di Rumah Sakit Athaya Ujung Tanjung. Seluruh santriwati yang diduga keracunan diketahui mengonsumsi siomay yang dibeli dari luar pesantren pada Minggu, 12 Mei 2024.**

Tags

Terkini