iniriau.com, KAMPAR - Anggota Komite II DPD RI asal Riau Abdul Hamid memantau jalan yang longsor di Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar, Selasa (31/12). Pemantauan jalan lintas Sumbar-Riau terkait dengan kelancaran perhubungan darat salama masa Natal dan Tahun Baru 2024-2025.
Menurut Senator Abdul Hamid, kondisi jalan lintas ini harus mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat, karena jalur ini masuk dalam wilayah kedua provinsi tersebut. Jalur yang sempat ditutup tersebut kini sudah bisa dilalui.
"Jalan di Desa Tanjung Alai sempat runtuh dan terpaksa dibikin jalan baru untuk kelancaran lalulintas Sumbar-Riau dan sebaliknya. Kondisi jalan baru yang dibuatpun masih sangat rawan saat terjadi hujan turun, dan bisa juga menyebabkan longsor kembali. Karena itu saya berharap pemerintah dua provinsi memprioritaskan perbaikannya," ujar Abdul Hamid yang juga mantan wartawan ini.

Lebih lanjut di jelaskan, untuk antisipasi kemacetan petugas polisi lalulintas harus tetap siaga secara bergantian baik siang maupun malam. Sebab jalur yang menghubungkan dua provinsi ini adalah juga merupakan urat nadi perekonomian masyarakat sekitar.
Dalam pantauan di lapangan beberapa petugas dan warga terlihat siaga mengantisipasi karena cuaca yang tidak menentu. Dan untuk kelancaran arus lalulintas, petugas terpaksa melakukan jalan buka tutup.
Menurut ketua pemuda Tanjung Alai Nas, pasca longsor lalu jalan sempat putus dan mengakibatkan antri sepanjang empat kilometer.
"Alat berat, beko juga stanby untuk berjaga-jaga," ujar petugas kepolisian menjelaskan.
Hamid menghimbau masyarakat agar berhati-hati melewati jalur ini, terutama saat hujan turun.**