Sengketa Lahan di Kuansing Berujung Duka, Petugas Keamanan Meninggal Dunia

Kamis, 06 Maret 2025 | 11:24:39 WIB
Ilustrasi -net

iniriau.com, KUASING – Konflik batas lahan antara PT Wanasari Nusantara (WSN) dan PT Citra Riau Sarana (CRS) di Kabupaten Kuantan Singingi kembali memanas. Perselisihan yang terjadi pada Selasa (4/3/2025) itu berujung duka setelah seorang petugas keamanan PT CRS, Selamat Winarto (42), tiba-tiba pingsan di lokasi kejadian dan kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Insiden bermula sekitar pukul 10.30 WIB ketika dua unit ekskavator merah merek Hitachi milik PT WSN memasuki area sengketa untuk melakukan land clearing. Alat berat itu masuk dari arah Sungai Jake, Desa Pasir Emas, dengan pengawalan petugas keamanan PT WSN serta 10 personel Brimob Polda Riau yang bertugas menjaga keamanan di area PT CRS.

Melihat alat berat beroperasi di lahan yang masih dalam sengketa, pihak keamanan PT CRS berusaha menghadang, memicu adu mulut antara kedua belah pihak. Suasana semakin tegang, meski tidak sampai terjadi bentrokan fisik.

Di tengah situasi tersebut, Selamat Winarto tiba-tiba kehilangan kesadaran dan jatuh pingsan. Rekan-rekannya segera membawanya ke Puskesmas Desa Sukaraja, Kecamatan Logas Tanah Darat, untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong.

Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Angga Febian Herlambang, membenarkan peristiwa ini dan memastikan bahwa tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian tersebut.

"Berdasarkan keterangan para saksi di lokasi, korban tiba-tiba mengalami kehilangan kesadaran saat perselisihan terjadi. Pemeriksaan medis juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pihak keluarga korban telah mengonfirmasi bahwa Selamat memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga, dan mereka membenarkan bahwa almarhum memang memiliki masalah kesehatan sebelumnya," ujar Kapolres.

Kepala Keamanan Pos Jake, Suparman, yang turut berada di lokasi kejadian, menegaskan bahwa peristiwa ini murni kecelakaan medis.

"Tidak ada bentrokan atau kontak fisik. Saat suasana memanas akibat adu mulut, tiba-tiba korban jatuh pingsan. Kami langsung berupaya membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat," katanya.

Pihak kepolisian mengimbau semua pihak agar menahan diri dan mengedepankan jalur hukum dalam penyelesaian sengketa lahan ini. Konflik berkepanjangan dikhawatirkan dapat memicu insiden lebih serius di kemudian hari.

Sementara itu, pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan langsung menggelar prosesi pemakaman di kampung halaman korban di Dusun Purworejo, Desa Giri Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat Kuansing.**

 

Tags

Terkini