iniriau.com, JAKARTA – Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia bersama Kementerian Perhubungan Republik Indonesia meluncurkan hasil studi dan peta jalan elektrifikasi transportasi publik untuk tiga kota percontohan Pekanbaru, Surabaya, dan Surakarta. Peluncuran berlangsung di Hotel Aryaduta Pekanbaru dan didukung oleh lembaga internasional ViriyaENB, Kamis (19/6/2025).
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen nasional menuju 100 persen elektrifikasi transportasi publik pada tahun 2040, seiring dengan target pengurangan emisi sektor darat yang semakin mendesak.
Direktur Asia Tenggara ITDP, Gonggomtua Sitanggang, menyerahkan langsung dokumen hasil studi kepada Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, disaksikan perwakilan pemerintah daerah dari tiga kota dan mitra pendukung program.
"Elektrifikasi kendaraan harus dibarengi dengan reformasi sistem layanan publik agar bisa benar-benar efisien, adil, dan berdampak nyata bagi masyarakat," ujar Suzanty Sitorus, Direktur Eksekutif ViriyaENB.
ITDP dalam studinya merekomendasikan empat strategi kunci dalam mendorong elektrifikasi transportasi publik. Peningkatan layanan dan integrasi transportasi massal dengan akses first-mile dan last-mile. Perbaikan model kontrak operasional untuk menekan biaya kepemilikan (TCO) tanpa mengurangi kualitas layanan.
Peta jalan implementasi bus listrik dan infrastruktur pengisian daya. Penguatan regulasi dan dukungan fiskal, termasuk insentif dan skema pembiayaan alternatif.
Gonggom mengungkapkan, jika diterapkan secara penuh, program elektrifikasi ini berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 66,67% pada 2040. Selain itu, efisiensi biaya operasional dan penurunan subsidi juga menjadi keunggulan utama dari elektrifikasi sistem.
ITDP memperkirakan total investasi awal di tiga kota mencapai Rp2,45 triliun hingga 2036. Namun, investasi ini diyakini membawa manfaat jangka panjang seperti menurunnya kasus penyakit pernapasan akibat polusi. Studi menunjukkan rasio manfaat-biaya (Benefit-Cost Ratio/BCR) berada di kisaran 1,38 hingga 2,17.
"Ini bukan hanya soal kendaraan listrik, tapi tentang bagaimana menciptakan sistem transportasi publik yang layak dan berkelanjutan untuk masa depan," kata Gonggom.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyambut baik peluncuran ini. Pekanbaru dipandang sebagai salah satu kota yang progresif dalam pengembangan transportasi publik, termasuk alokasi 5% APBD untuk sektor transportasi.
"Kami bangga menjadi tuan rumah peluncuran ini. Hasil studi ini akan menjadi panduan penting dalam pengembangan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan di Pekanbaru," ujar Agung.
Selain peta jalan, ITDP juga menyusun toolkit perencanaan elektrifikasi yang dapat diadaptasi oleh kota lain di Indonesia. Kemenhub diharapkan dapat menggunakan hasil studi ini sebagai acuan dalam penyusunan regulasi nasional terkait elektrifikasi transportasi publik berbasis jalan.
Untuk informasi lebih lanjut dan dokumen lengkap studi, masyarakat dapat mengaksesnya melalui tautan berikut: https://bit.ly/elektrifikasipt2025.**