iniriau.com, BENGKALIS – Pemerintah Kabupaten Bengkalis menunjukkan komitmennya dalam melestarikan seni bela diri tradisional pencak silat sebagai warisan budaya bangsa. Hal ini ditegaskan saat penutupan Kejuaraan Bengkalis Open Pencak Silat antar Pelajar 2025, Minggu (27/7/2025) di Aula Diklat, Jalan Kelapapati Darat.
Acara ditutup secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Johansyah Syafri, mewakili Bupati Bengkalis, Kasmarni. Dalam sambutannya, Johansyah menekankan pentingnya menjaga eksistensi pencak silat di tengah perkembangan zaman.
“Pencak silat bukan hanya soal medali. Ia mengajarkan kita nilai-nilai kehidupan seperti hormat, tanggung jawab, dan keuletan. Inilah warisan bangsa yang tak boleh dilupakan,” ujarnya.
Kejuaraan yang berlangsung selama dua hari, 26–27 Juli 2025, ini diikuti oleh 150 peserta dari jenjang SD, SMP/MTS, hingga SMA/MA se-Kabupaten Bengkalis. Mereka memperebutkan piala juara umum dalam kategori Kelas Tanding Pemula.
Prestasi membanggakan diraih oleh kontingen PMNH yang keluar sebagai juara umum dengan 24 medali emas. Posisi kedua diduduki Gavan Sport dengan 16 emas, dan peringkat ketiga diraih Al-Amin dengan 8 medali emas.
Kegiatan yang juga menjadi rangkaian perayaan Hari Jadi ke-513 Kabupaten Bengkalis ini mengangkat tema “Bengkalis Pencak Silat Open 2025: Sebagai Sarana Mengembangkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Olahraga.”
Johansyah berharap agar kejuaraan seperti ini rutin digelar sebagai wadah pembinaan generasi muda.
“Kita ingin lahir atlet-atlet yang tidak hanya kuat fisiknya, tapi juga punya integritas dan rasa cinta terhadap budaya sendiri,” tegas Johansyah yang juga mantan Kadis Kominfotik Bengkalis.
Acara penutupan turut dihadiri perwakilan Forkopimda dan tokoh olahraga, di antaranya Babinkamtibmas Kelurahan Damon Ronal, Kabid Olahraga Dispora Bengkalis Samsudin, perwakilan KONI Sadam, Ketua IPSI Kabupaten Bengkalis Ustadz Muspiandi, serta Ketua Panitia Try Sutrisno.**(Infotorial)