iniriau.com, MERANTI – Penumpang kapal yang menggunakan Terminal Penumpang Tanjung Harapan, Selatpanjang, Kepulauan Meranti, harus merogoh kocek lebih dalam. Pasalnya, PT Pelindo akan memberlakukan tarif baru mulai 1 September 2025.
Untuk penumpang domestik, tarif pas masuk naik dari Rp5.000 menjadi Rp10.000 per orang. Sementara itu, tarif penumpang internasional naik dari Rp50.000 menjadi Rp60.000.
General Manager Pelindo Tanjung Balai Karimun, Joni Hutama, menyebutkan kenaikan ini dilakukan seiring dengan pembangunan dan peningkatan fasilitas pelabuhan. “Kami ingin layanan di Tanjung Harapan setara dengan pelabuhan besar lainnya. Kenaikan tarif ini adalah bagian dari investasi berkelanjutan yang manfaatnya akan kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Joni menambahkan, pihaknya juga tengah menyiapkan kelanjutan pembangunan hingga tahun 2030. “Tahun ini sudah dilelang pengadaan ponton, dan kami targetkan fasilitas VIP juga dibenahi agar lebih representatif. Tujuannya, pelabuhan ini bisa naik kelas dari nasional menuju standar internasional,” jelasnya.
Rencana kenaikan tarif tersebut mendapat dukungan penuh dari DPRD Kepulauan Meranti. Wakil Ketua DPRD, Antoni Shidarta, menyebut bahwa tarif lama di Meranti sudah jauh tertinggal dibanding daerah lain. “Selama ini hanya di Meranti tarifnya Rp5.000. Dengan kondisi pelabuhan yang sudah berubah, wajar jika sekarang naik menjadi Rp10.000,” kata Antoni.
Hal senada diungkapkan Ketua Komisi II DPRD, Syaifi, yang menekankan pentingnya komitmen Pelindo dalam melaksanakan pembangunan sesuai master plan. “Pelabuhan ini sangat vital untuk aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah. Dengan adanya investasi Rp12,7 miliar, tentu harus ada keseriusan agar fasilitas yang dijanjikan benar-benar terwujud,” tegasnya.
Meski begitu, wacana kerja sama Pelindo dengan BUMD untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dinilai masih perlu kajian. DPRD meminta Pemkab Meranti melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja BUMD sebelum melangkah lebih jauh.**