Ibu di Bengkalis Rela Tukar Juara Mancing demi Sepeda Anak

Ahad, 24 Agustus 2025 | 21:33:17 WIB
Dari kiri - Adi, Dewi dan Diki juara lomba mancing (foto: Istimewa)

iniriau.com, BENGKALIS - Lomba mancing yang digelar Pemuda Damon di Parit SD 4, Bengkalis, Minggu (24/8/2025), menghadirkan kisah unik dan mengharukan. Seorang ibu bernama Dewi yang berhasil meraih juara pertama dengan tangkapan ikan terberat, justru rela melepas hadiah utama berupa mesin cuci demi sebuah sepeda anak.

Seperti peserta lainnya, Dewi bersama suaminya sabar menunggu pancingannya disambar ikan. Kesabaran itu akhirnya terbayar saat seekor ikan seberat 13,8 gram berhasil ia tarik, menjadi tangkapan terberat dalam perlombaan yang air paritnya berwarna cokelat pekat. Namun, kemenangan tersebut tak membuatnya lega. Dewi justru kepincut hadiah untuk juara dua berupa sepeda sport anak-anak. Usut punya usut, ternyata sepeda itulah yang sejak lama diinginkan sang buah hati.

Seorang panitia mengungkapkan bahwa Dewi dengan ikhlas menukar posisinya. “Buk Dewi juara pertama, tapi change (bertukar posisi) dengan pemenang nomor dua, karena anaknya ingin sepeda,” katanya.

Suasana lomba yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 16.00 WIB itu cukup menegangkan. Ratusan peserta berusaha keras mendapatkan ikan terberat demi membawa pulang hadiah utama. Jenis ikan seperti petutu, pepuyu, dan arwan atau gabus berhasil dinaikkan peserta. Dari ratusan joran, hanya 13 orang yang berhasil masuk daftar pemenang. Panitia menyiapkan piala serta hadiah utama berupa mesin cuci untuk juara pertama, sepeda untuk juara kedua, kompor gas untuk juara ketiga, serta kipas angin bagi sepuluh pemenang lainnya.

Lomba yang diadakan dalam rangka peringatan HUT ke-80 RI ini menarik antusiasme warga. Sejak pagi, sorak sorai terdengar ketika peserta berhasil strike. Dengan biaya pendaftaran Rp15 ribu per joran, perlombaan menggunakan sistem eliminasi. Setiap ikan ditimbang dan ditempatkan di papan peringkat. Hanya lima belas ikan terberat yang bertahan, sementara ikan dengan bobot paling ringan otomatis tereliminasi jika ada tangkapan lebih besar. Ketua panitia, Anggun Fahrizan, menyebut sistem ini membuat lomba lebih adil sekaligus menegangkan, karena siapa pun bisa jadi juara tergantung kesabaran dan keberuntungan.

Selain hadiah utama, panitia juga menyiapkan belasan doorprize yang diundi sebelum penyerahan hadiah. Keseruan lomba ini membuat panitia bertekad kembali menggelarnya tahun depan, bahkan dengan tambahan kegiatan gerak jalan santai sebelum acara mancing.**

Tags

Terkini