RSUD Bengkalis Serap Aspirasi Masyarakat untuk Tingkatkan Layanan

Sabtu, 20 September 2025 | 09:54:54 WIB
Dari kiri, Wadir Administrasi dan Keuangan Fredi Antoni dan Kabid Keperawatan Tino Suhendro (foto: istimewa)

iniriau.com, Bengkalis – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) pada Jumat pagi. Acara yang berlangsung di aula lantai II tersebut dihadiri puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat dan profesi.

Direktur RSUD Bengkalis, dr. Azhari Effendi melalui sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, Fredi Antoni, menegaskan FKP menjadi sarana resmi bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, kritik, maupun usulan. “Forum ini memberi ruang kepada masyarakat untuk berkontribusi demi peningkatan mutu layanan rumah sakit,” ujarnya.

Dalam forum, sejumlah persoalan mencuat. Mulai dari kelalaian tenaga medis, ketersediaan obat yang kerap kosong, hingga dokter spesialis yang memilih pindah ke kota besar usai kontrak berakhir. Menanggapi hal ini, Fredi bersama Kepala Bagian Keperawatan, Tino Suhendro, berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh.

Fredi juga menegaskan Pemda sudah memberi insentif bulanan bagi dokter spesialis, meski tawaran penghasilan lebih besar di Pekanbaru masih menjadi tantangan. “Meski begitu, masih banyak dokter yang bersedia mengabdi di Bengkalis. Kami juga sudah menyiapkan fasilitas seperti rumah dinas,” jelasnya.

RSUD Bengkalis sendiri tengah menyiapkan sejumlah layanan baru, seperti ruang cathlab untuk pasien jantung, ruang cytotoxic untuk meracik obat kanker, hingga penambahan alat cuci darah dari 14 menjadi 25 unit. Ke depan, beberapa dokter spesialis yang kini menempuh pendidikan juga diharapkan segera kembali mengabdi di Bengkalis.

Tino menambahkan, peningkatan kompetensi SDM terus dilakukan, termasuk menyiapkan tenaga perawat khusus untuk layanan cathlab. “Saat ini ada dua perawat yang sedang dididik untuk menangani pasien jantung,” katanya.

Selain itu, Tino memastikan pasien BPJS tidak perlu khawatir bila stok obat habis di apotek rumah sakit. “Apoteker kami akan mencarikan atau mengganti dengan obat setara. Jadi pasien tidak harus membeli sendiri di luar,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, seorang peserta bernama Budi Prayitno juga mengusulkan agar RSUD menyediakan ambulans apung. Hal ini dinilai penting mengingat ketidakpastian jadwal penyeberangan kapal Roro, sementara pasien rujukan ke Pekanbaru kerap membutuhkan penanganan cepat.**

 

Tags

Terkini