iniriau.com, PEKANBARU — Sore ini, Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai bakal menjadi saksi laga panas antara PSPS Pekanbaru dan Sumsel United dalam lanjutan Pegadaian Championship 2025/2026 pekan keenam.
Pertandingan yang digelar Sabtu (18/10/2025) pukul 15.30 WIB ini akan menjadi debut Aji Santoso setelah resmi kembali menakhodai tim Askar Bertuah.
Kehadiran Aji membawa semangat baru bagi skuad PSPS yang saat ini masih terdampar di papan bawah klasemen sementara Grup A. Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 itu diharapkan mampu mengembalikan identitas permainan PSPS yang agresif dan solid di kandang sendiri.
“Kami ingin mengembalikan kepercayaan diri pemain. Tidak mudah memang, tapi dengan kerja keras dan dukungan suporter, saya yakin PSPS bisa bangkit,” ujar Aji Santoso, Jumat (17/10/2025).
Meski begitu, Aji harus menghadapi tantangan berat. Dua pilar utama, Jeferson de Souza dan Muhammad Andy Harjito, absen akibat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Kondisi ini memaksa sang pelatih merombak komposisi lini tengah dan depan.
Aji mengaku telah menyiapkan beberapa opsi untuk mengisi kekosongan tersebut, termasuk memberi kesempatan bagi pemain muda untuk tampil sejak menit awal.
“Kami kehilangan dua pemain penting, tapi ini saatnya pemain lain menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Saya percaya dengan potensi anak-anak muda PSPS,” tambahnya.
Sementara itu, dari kubu lawan, Sumsel United datang ke Pekanbaru dengan status tim kuat yang kini bercokol di posisi kedua klasemen. Meski tampil percaya diri, pelatih Nilmaizar tetap mewaspadai kebangkitan PSPS.
“Setiap tim yang baru ganti pelatih biasanya tampil dengan semangat berbeda. Kami tidak ingin lengah, meski datang untuk mencuri poin,” ujar Nilmaizar.
Sumsel United membawa 23 pemain terbaiknya, meski tanpa dua pilar yang cedera — Lee Yu Jun dan Izmy Hatue. Dengan kedalaman skuad di semua lini, Laskar Juaro siap memberikan perlawanan sengit.
Pertarungan dua pelatih berpengalaman, Aji Santoso dan Nilmaizar, diprediksi menjadi duel strategi menarik sore ini. Laga ini bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang momentum kebangkitan PSPS di depan publik sendiri.**