iniriau.com, Pekanbaru – Dinas Perkebunan Provinsi Riau menetapkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kemitraan swadaya untuk periode 31 Desember 2025 hingga 13 Januari 2026 dengan tren penurunan di hampir seluruh kelompok umur tanaman.
Penurunan paling besar terjadi pada TBS umur 9 tahun, yang turun Rp31,93 per kilogram atau 0,92 persen dibanding periode sebelumnya. Dengan koreksi tersebut, harga TBS petani ditetapkan sebesar Rp3.447,79 per kilogram, sedangkan harga cangkang Rp25,78 per kilogram.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Dr. Defris Hatmaja, menjelaskan harga berlaku selama dua pekan dan disusun berdasarkan data transaksi penjualan CPO dan kernel PKS periode 23 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Dalam perhitungan kali ini, Disbun menggunakan indeks K sebesar 93,17 persen untuk satu bulan ke depan. Harga CPO tercatat mengalami penurunan Rp176,68 per kilogram, sementara harga kernel justru meningkat Rp72,62 per kilogram dibandingkan minggu sebelumnya.
Defris menyebutkan, sejumlah PKS tidak melakukan penjualan pada periode ini. Sesuai ketentuan Permentan Nomor 01 Tahun 2018, harga yang digunakan adalah harga rata-rata tim atau harga rata-rata KPBN apabila terkena validasi. Harga rata-rata CPO KPBN ditetapkan Rp14.188,40 per kilogram, sedangkan kernel sebesar Rp11.275,00 per kilogram.
“Faktor utama turunnya harga TBS minggu ini dipengaruhi pelemahan harga CPO,” jelas Defris. Ia menambahkan, perbaikan tata kelola penetapan harga terus dilakukan melalui komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan dengan dukungan Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau, demi meningkatkan pendapatan petani.**