Iniriau.com, PEKANBARU - Beredar photo jembatan fly over atau jalan layang Ska di Soekarno-Hatta-Tuanku Tambusai retak, tepatnya bagian sambungan girder.
Namun hal ini ditampik Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau Yunnan Haris, Sabtu (30/3/19). Menurutnya, itu bukan retak tapi dilatasi atau sambungan atau garis pada sebuah bangunan guna menghindari kerusakan atau retak akibat benturan dari masing-masing sambungan yang memikiki struktur berbeda.
"Ndak benar, itu bukan retak. Itu namanya dilatasi," kata Yunnan.
Jika memang ada retakan, maka secara tekhnis tentu ada masalah. Kemudian jalan layang yang baru saja diresmikan pada 14 Februari lalu itu tidak mungkin dinyatakan layak dibuka.
"Saya pastikan tidak ada masalah, karena memang tidak ada masalah," ungkap Yunnan.
Yunnan berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan hal-hal yang menyimpulkan ada keretakan di jembatan layang hingga memicu kekhawatiran melewati flu over tersebut. Karena prinsipnya, dua jembatan layang yang diresmikan satu bulan lalu itu termasuk jalan layang di pasar pagi Arengka, sudah melalui kajian teknis.
"Semua fly over gitu, pasti ada dilatasinya yang terlihat ada rongga 1-2 centimeter, seperti retakan yang fungsinya mengantisipasi adanya pemuaian dan pergerakan kendaraan yang melintasi fly over," papar Yunnan.(jri)