Gubri Enggan Komentari Fitnah yang Dialami UAS

Selasa, 00 0000 | 00:00:00 WIB
Ustaz Abdul Somad

Iniriau.com, PEKANBARU - Gubernur Riau H Syamsuar enggan menanggapi perihal fitnah-fitnah yang ditujukan kepada Ustaz Abdul Somad (UAS).

Menurut Syamsuar, fitnah-fitnah yang dialamat kepada ulama kharismatik Riau itu bagian dari urusan politik. Karena itu, orang nomor satu di Riau ini pun enggan menanggapinya.

"Kalau itu aku tak ikut campur, itu urusan politik," kata Syamsuar, usai menghadiri acara Diskusi Pembangunan Agro Maritim Berbasis Industri 4.0 untuk meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Riau oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Prof Dr Rokhimin Dahuri, di Ruang Melati Kantor Gubernur Riau, Selasa (16/4/19).

Mantan Bupati Siak ini juga menyatakan permohonan maafnya tak bisa berkomentar, karena alasan politik.

"Mohon maaf ya itu urusan politik," ujar Syamsuar.

Terkait fitnah-fitnah yang bertebaran menyebutkan UAS menerima gratifikasi rumah besar di Rimbo Panjang Kampar serta memiliki istri lebih dari satu orang, banyak masyarakat dari berbagai lapisan kalangan merasa prihatin.

Keprihatinan itu, karena UAS sendiri merupakan anak jati Riau yang memang dikenal seorang ulama bersahaja. Bahkan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau sendiri menyampaikan penyesalannya atas beredarnya fitnah kepada UAS melalui peretasan akun twitter Said Didu dalam beberapa hari belakangan ini.

Penyesalan disampaikan LAM Riau melalui keterangan resminya setelah melalui rapat terbatas pimpinan lembaga tersebut, yang dihadiri unsur pimpinan di Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR dan Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR. Rapat langsung dipimpin oleh Ketua Umum MKA LAMR Datuk Seri Al Azhar didampingi Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Syahril Abubakar yang mengatakan bahwa fitnah telah bertentangan dengan kemanusian dengan latar belakang apa pun. Selain itu juga bertentangan dengan petuah amanah yang baru dikeluarkan LAMR beberapa waktu lalu untuk menyambut Pemilu 2019 dengan damai.

Di sisi lain, LAMR mendorong pihak yang dilibatkan untuk membawa kasus fitnah itu ke ranah hukum positif. Said Didu misalnya, perlu melaporkan peretasan akun twitternya yang dijadikan sarana pemfitnah UAS ke pihak berwajib. Malahan tidak tertutup pula kemungkinan UAS mengadukan kasus tersebut ke kepolisian.

Datuk Seri Al Azhar mengatakan bahwa apa pun latar belakangnya, fitnah memang amat keji. Secara khusus pula, LAMR pada hari Rabu (10/4/2019) kemarin, telah mengeluarkan warkah petuah amanah yang isinya antara lain agar semua pihak menghindari fitnah-memfitnah sehubungan pelaksanaan Pemilu 2019.

Selain karena petuah tersebut, LAMR memandang perlu menyatakan sikap karena yang difitnah itu adalah UAS. Ulama ini sendiri adalah anggota MKA LAMR dan menyandang gelar adat tertinggi Melayu Riau Datuk Seri Ulama Setia Negara. Selain itu, UAS adalah warga Riau. (jri)

 

Terkini