Wagubri Bakal Panggil Perusahaan Terbukti Lalai di Wilayah Konsesinya Ada Karhutla

Wagubri Bakal Panggil Perusahaan Terbukti Lalai di Wilayah Konsesinya Ada Karhutla
Wagubri Edy Natar Nasution

Iniriau.com, PEKANBARU - Wakil Gubernur Riau Edy Afrizal Natar Nasution akan memanggil perusahaan yang terbukti lalai atau membiarkan lahan konsesinya terdapat titik api. 

Meski begitu, orang nomor dua di Riau ini mengaku sebelum memanggil akan mempelajari dulu terhadap perusahaan terkait, apakah memang ada unsur kelalaian atau pembiaran. 

"Karena ini wilayah, mustahil tidak tahu. Saya sudah bilang juga, areal perusahaan yang terbukti ada titik api, perusahaanya panggil kalau perlu. Tapi saya akan meminta data dulu," kata Wagub, Selasa (30/7/2019).

Sebagai perusahaan, sudah sepantasnya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di areal konsesinya. Karena itu, sangat dibutuhkan komitmen dalam usaha pencegahan dan penanggulanhan Karhutla. 
 
Mantan Danrem 031/WB ini juga berharap,  persoalan Karhutla di Riau yang sudah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, jangan sampai terus menjadi stigma negatif. Karena itu, diharapkan seluruh pihak terkait baik perusaahaan, masyarakat agar dapat mengindahkan peraoalan Karhutla ini, yang dapat menjadikan situasi lebih buruk.

"Persoalan Karhutla inikan sudah menjadi perhatian presiden. Karena sudah menjadi presiden, jangan main-main," tegas Wagub.

Lebih lanjut, Wagub juga meminta peran serta yang maksimal, terutama kabupaten kota yang di wilayahnya terdapat Karhutla. "Kita sudah minta masing-masing daerah agar berpartisipasi membantu penanggulangan Karhutla. Isu Karhutla itu sampai ke nasional bahkan internasional," ungkap Wagub.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau saat menggelar rapat evaluasi di Manis Roesmin Nurjadin memaparkan kebakaran di area konsesi lima perusahaan perkebunan. Perusahaan itu diduga lalai sehingga diberi surat pemberitahuan dan teguran.

Kelima perusahaan itu adalah PT Priatama Rupat (Surya Dumai Group), PT Jatim Jaya Perkasa Teluk Bano II, PT Wahana Sawit Subur Indah Siak, PT Seraya Sumber Lestari Siak dan PT Langgam Inti Hibrindo, Pelalawan. (jri)
 

Berita Lainnya

Index