Iniriau.com, MERANTI - Puluhan warga dan ibu PKK Desa Sesap, Kecamatan Tebingtinggi, Kepulauan Meranti belajar teknik pembuatan sabun cair dari Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau 2019. Kegiatan pelatihan yang digelar di balai sosial Desa Sesap tersebut diikuti warga dengan antusias.
"Seluruh warga yang terlibat sangat antusias dan serius mendengarkan seluruh tahapan pembuatan sabun cuci piring cair yang kita ajarkan," ujar Koordinator Desa (Kordes) Kukerta UR Desa Sesap, Samuel Romulus. Kamis, (15/8/2019).
Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun cuci cair. Peserta pun diajak menjadi relawan untuk telibat langsung dalam praktek pembuatan sabun cuci piring oleh mahasiswa. Hal itu bertujuan agar masyarakat lebih mudah memahami teknik pembuatan sabun tersebut.
"Kita sengaja melakukan praktek langsung agar warga lebih mudah paham. Kita berharap kedepan bisa terus dikembangkan sebagai usaha sampingan warga," terang Samuel.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti texapon, sodium, garam, pewangi, pewarna dan air bersih, seluruh peserta diajarkan tahapan hingga menghasilkan sabun cair. Setelah diolah, dari 1 kilogram texapon, mampu menghasilkan sekitar 15 liter sabun cair.
"Selain mendapatkan ilmu, warga juga bisa menghemat pengeluaran jika memproduksi sabun cair sendiri. Dari 1 kg texapon mampu mengasilkan 15 liter sabun cair, dengan hanya mengeluarkan biasa sekitar Rp 111.000 saja. Jumlah tersebut, lebih ekonomis dibandingkan dengan harga sabun cair pencucui piring di pasaran saat ini," ujar narasumber Cyntiana Tetap Putri.
Kegiatan pembuatan sabun cair tersebut mendapat apresiasi dari warga setempat. Selain menambah pengetahuan, lewat kegiatan tersebut bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga.
"Ini merupakan pengalaman baru bagi kami, kegiatan ini sangat bagus, saya sangat tertarik untuk mempelajari dan jika memungkinkan akan mengembangkan produk sabun cuci piring rumahan menjadi peluang usaha baru yang menjanjikan," harap Nurzilawati. **