Iniriau.com, PEKANBARU - Ikatan Sekolah Menengah Atas Negeri Satu (Smansa) bagi-bagi lima ribu masker kepada masyarakat.
Dua titik pembagian masker dilakukan di simpang Ska dan Jalan Soebrantas. Kegiatan sosial wujud dari keprihatinan atas kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) ini diikuti 25 orang para alumni dari berbagai angkatan.
"Ini bagian dari tiga pilar Smansa. Yakni alumni, almamater dan masyarakat, dan ini bakti kita dimasyarakat. Kegiatan ini juga amanat Ketum Ikasmansa bangbang Anto Rahman, meminta kita Ikasmansa agar turut peduli atas bencana asap yang Melanda Riau saat ini," kata Sekjend Ikasmansa, Herman Gazali, Sabtu (14/9/19).
Menurut Herman, dirinya beserta alumni Ikasmansa sangat mengapresiasi ditengah antusiasnya warga yang ingin mendapatkan masker dengan cuma-cuma. Apalagi pada kegiatan sosial pembagian masker ini, dua alumni Ikasmansa berpakaian badut yang turut menjadi perhatian pengendara yang melintasi saat pembagian masker.
"Tadi kita mulai pukul 09.00 WIB. Selama satu jam lebih kita melihat warga antusias sekali mendapatkan masker. Apalagi diantara alumni kita berpakaian badut jadi perhatian. Lumayanlah sedikit mengusir kesejenuhan akibat asap ini," ungkap Herman.
Kegiatan serupa nantinya juga kembali akan dilaksanakan dalam dalam waktu dekat di lokasi berbeda. Herman juga menyebutkan tidak tertutup kemungkinan Ikasmansa juga akan menggelar Sholat Istisqa (meminta hujan).
"Tidak tertutup kemungkinan (menggelar Sholat Istisqa). Karena kita banyak jaringan kita dipemerintah, kita lebih banyak mendorong bagaimana persoalan asap ini dapat diatasi. Sehingga tidak berlarut yang dapat merugikan masyarakat baik kegiatan sosial, ekonomi terlebih pendidikan yang kita tahu saat ini sudah banyak meliburkan sekolah karena asap ini," harap Herman.
Mantan Kepala Bappeda Riau Rahmad Rahim yang juga tergabung dalam alumni Smansa ini juga memberikan harapannya agar persoalan asap ini menjadi cepat berlalu. Ada pun terkait pembagian masker ini, juga bagian dari upaya Ikasmansa membantu pemerintah mencegah jangan sampai masyarakat terkena Inspeksi Saluran Akut (ISPA), akibat asap dari Kebabakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
