Warga Inhil Kerap Diteror Harimau Sumatera, Ini Bukti yang Ditemukan BBKSDA Riau

 Warga Inhil Kerap Diteror Harimau Sumatera, Ini Bukti yang Ditemukan BBKSDA Riau
Ilustrasi

Iniriau.com, PEKANBARU - Masyarakat di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) "diteror" oleh kehadiran Harimau Sumatra.

Tak hanya satu, Si Kucing Belang raksasa yang menampakkan diri dikabarkan berjumlah dua ekor.

Kemunculan Harimau Sumatera di daerah itu, memang bukan sekali dua kali terjadi. Melainkan cukup sering.

Misalnya saja kasus Harimau Sumatra Bonita dan Boni yang sampai memakan korban.

"Dulu kan ada kasus Bonita, masuk ke pemukiman. Harimau itu kini sudah dievakuasi dari lokasi," jelas Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar, Rabu (2/10/2019).

Terlebih menurut Hansen, Dusun Sinar Danau berada di landscape Kerumutan. Dimana masih ada vegetasi hutan yang tetap terjaga, yang menjadi habitat harimau.

Menanggapi laporan adanya konflik antara manusia dan satwa harimau di sana, tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah beberapa kali mendatangi lokasi.

Namun disebutkan Hansen, tim di lokasi hanya menemukan bukti sekunder berupa jejak.

Setidaknya ada dua jejak berukuran beda ditemukan di hutan yang tak jauh dari pemukiman.

Dibeberkan Hansen, jaraknya sekitar 6 sampai 7 kilometer. Penemuan jejak itu sendiri masuk dalam habitat harimau.

Diduga ukuran jejak yang berbeda ini, berasal dari dua ekor harimau yang berbeda pula. Kemungkinan indukan harimau dewasa dan anaknya, yang masih berusia remaja.

Selain jejak, petugas juga menemukan bangkai babi hutan tak jauh dari konsesi perusahaan.

Tubuh babi itu sudah tidak utuh lagi, diduga sebagian sudah dimangsa oleh Harimau Sumatra.

"Penemuannya sekitar akhir September 2019 lalu, ketika petugas sedang memadamkan kebakaran lahan di pinggir hutan," ungkap Hansen. (Tribunpekanbaru)

Berita Lainnya

Index