Iniriau.com, PEKANBARU - Dinas Perhubungan Provinsi Riau terus mematangkan rekayasa lalu lintas (Lalin) jalan tol Pekanbaru-Dumai. Forum lalu lintas angkutan jalan seperti Dir Lantas Polda Riau, Jasa Raharja termasuk instansi daerah terkait yang dilewati akses pintu masuk dan keluar tol juga dilibatkan.
Sebagaimana diketahui, PT Hutama Karya (HK) selaku kontraktor pembangunan jalan bebas hambatan tersebut menyatakan, optimis pengoperasian penuh jalan tol Pekanbaru-Dumai bisa terwujud pada Januari 2020 nanti.
"Kami terus mengadakan rapat, manajmen lalu lintas untuk operasional atau kelancaran lalu lintas jalan tol Pekanbaru-Dumai. Sudah membicarakannya bersama forum lalu lintas lainnya seperti Dirlantas, Jasa Raharja, Dishub Pekanbaru termasuk instansi lainnya yang pintu masuk dan keluar dari tol tersebut," kata Kadishub Riau, Taupik OH, Jumat (25/10/2019).
Menurut Kadishub, rekayasa lalin di jalan tol termasuk diarah pintu masuk dan keluar sudah ada perencanaan desain oleh PT HK. Namun, desain tersebut masih terus dimaksimalkan jika ada yang perlu diperbaiki dari kajian bersama pihak terkait.
"Desainnya inikan sudah ada dari awal, itu yang kita tindak lanjuti kita kaji dan kita selesaikan," ungkap Kadishub.
Salah satunya, pelarangan mobil truk Over Dimensi Over Loading (Odol) yang masih banyak beroperasi di Riau. Meski jalan tol berfungsi untuk mempermudah akses transfortasi, namun mobil truk Odol, tidak sesuai dengan ketentuan.
Kadishub juga menyatakan juga akan kembali berkoorsinasi PT HK terkait rencana pengoperasian jalan tol Pekanbaru-Dumai tersebut. Dengan begitu, persoalan lalin nantinya bisa berjalan dengan baik.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Hutama Karya (HK), optimis pengoperasian penuh jalan tol Pekanbaru-Dumai bisa terwujud pada Januari 2020 nanti.
"Kami berusaha untuk dapat memenuhi target dari pemerintah tersebut. Target operasional penuh pada Januari pada 2020," kata Sekretaris PT HK, Muhammad Fauzan, Kamis (24/10/19).
Disebutkan, keyakinan itu mengingat tahap penyelesaian lahan yang hampir mencapai 80 persen dari total 131 kilometer yang terbagi dalam enam seksi.
Diakuinya, diantara seksi-seksi pembangunan jalan tol yang ada masih ada penyelesaian lahan yang baru mencapai 80 persen. Namun, dengan waktu tiga bulan terakhir, diyakini tuntas dan dapat dioperasikan penuh.
Hanya saja, seksi mana yang sampai yang sudah tuntas selain selain seksi satu, termasuk seksi yang masih dikebut penyelesaiannya, tidak dirincikan.
"Yang jelas sudah siap itu seksi satu. Ada sedang perampungan, ada juga juga yang tuntasnya Januari," paparnya. **