Gelar FGD, BSBI Gandeng Komisi XI DPR RI Lakukan Sosialisasi ke Riau

Gelar FGD, BSBI Gandeng Komisi XI DPR RI Lakukan Sosialisasi ke Riau
Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) bersama Komisi XI DPR RI menggelar Focus Group Discussion tentang Tata Kelola Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam Hubungannya dengan Pemangku Kepentingan Daerah, Selasa (26/11/2019).

Iniriau.com, PEKANBARU - Dalam rangka melakukan sosialisasi dan pengawasan ke daerah, Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) bersama Komisi XI DPR RI menggelar Focus Group Discussion tentang Tata Kelola Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam Hubungannya dengan Pemangku Kepentingan Daerah, Selasa (26/11/2019). 

Dalam diskusi singkat yang digelar, ada sejumlah isu hangat yang dibahas mulai dari sosialisasi tugas BSBI serta masalah pertumbuhan ekonomi Riau yang terus melambat.

Kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau ini, dihadiri oleh anggota Komisi XI DPR RI yakni Jon Erizal, Hidatullah dan Junaidy Auli, Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia - Fadhil Hasan, Kepala OJK Riau - Yusri, Analis Executif BI Riau - Asral Mashuri, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru - Nofrizal serta sejumlah akademisi, pimpinan perbankan di Pekanbaru dan kepala OPD dilingkungan Pemprov Riau. Dalam kata sambutannya, Anggota Komisi XI DPR RI, Jon Erizal mengatakan, melalui diskusi ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Riau karena melibatkan seluruh stake holder terkait. 

"Kita di Komisi XI DPR RI, memiliki tugas untuk mengawasi seluruh kinerja pemerintah di bidang keuangan dengan sejumlah mitra kerja. Salah satu mitra kerja kami adalah BSBI, yang seluruh anggotanya dipilih oleh anggota Komisi XI DPR RI. Tugas utama BSBI, mengontrol dan mengawasi kinerja BI di daerah termasuk di Riau," ungkap Jon Erizal kepada Iniriau.com, Selasa (26/11). 

Ketua BSBI, Fadhil Hasan mengungkapkan, BSBI merupakan lembaga independen yang belum banyak dikenal masyarakat sehingga diperlukan sosialisasi ke daerah bersama Komisi XI DPR RI. Dimana, tugas utamanya yakni memantau serta memonitoring kinerja Bank Indonesia (BI) yang dilaporkan secara berkala setiap 3 bulan sekali kepada Komisi XI DPR RI. 

"Selain menyusun laporan mengenai berbagai aspek operasional BI, BSBI juga memiliki tanggungjawab untuk menyusun anggaran yang dilaporkan kepada Komisi XI DPR RI setiap tahunnya. Masa kerja kami hanya 3 tahun, tidak boleh lebih dari 2 periode. Jangan bilang kalau kinerja BI Riau gak ada yang ngawasin, karena kami-kami inilah yang selalu mengawasinya,

Analis Executif BI Riau, Asral Mashuri mengungkapkan, pada tahun 2019 ini ekonomi Riau hanya mampu tumbuh sebesar 2,74 persen. Padahal dahulunya, ekonomi Riau mampu tumbuh diatas angka 6 persen karena masih ditopang oleh sektor perkebunan sawit dan migas.

"Rendahnya pertumbuhan ekonomi Riau sejak 3 tahun terakhir, ternyata cukup memberikan dampak buruk bagi masyarakat Riau. Agar perekonomian Riau kembali bangkit, maka BI Riau giat mendorong sumber-sumber ekonomi baru. Selain itu, BI Riau juga sangat konsentrasi dalam mengembangan UMKM Riau salah satunya adalah ekspor Udang Vanamae Bengkalis dan pemasaran kain tenun Pucuk Rebung Kampung Bandar. BI Riau berharap, masih ada kucuran dana dari BSBI sehingga mampu menstimulus perekonomian masyarakat Riau," ungkap Asral. 

Untuk kembali menggiatkan perekonomian daerah, Pemerinrah Provinsi Riau bersama BI Riau berencana akan terus menggenjot sektor industri hilirisasi CPO sawit yang kini mulai dikembangkan. Sebagai bentuk keseriusannya, Pemprov Riau mulai membangun infrastruktur merata di daerah serta kemudahan dalam pengurusan izin investasi. **
 

Berita Lainnya

Index