Penerapan PSBB Meluas, Bursa Saham RI Bakal Bergejolak

Penerapan PSBB Meluas, Bursa Saham RI Bakal Bergejolak
ilustrasi

Iniriau.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Senin (13/4/2020) memiliki kecenderungan untuk kembali melemah. Sentimen yang jadi pemicunya yaitu pandemi Covid-19 masih belum mereda dan langkah sejumlah daerah yang mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Adapun akhir pekan lalu indeks saham dalam negeri ditutup dengan posisi menguat 0,48% di 4.649,07. Pasar mulai tenang dengan terjadinya perlambatan pandemi virus corona di Eropa dan AS.

Untuk perdagangan hari ini faktor yang menjadi sentimen masih tak jauh dari pandemi ini. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan investor kembali mempertimbangkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) setelah pemerintah memberikan izin penerapan untuk daerah penyanggah ibu kota.

Kota yang baru mendapatkan izin pemerintah untuk menerapkan PSBB antara lain Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang dan Tangerang Selatan.

Kebijakan tersebut diterapkan dalam rangka menekan penyebaran virus corona, namun berpotensi bagi para pekerja informal yang kehilangan sumber pendapatan, pekerja formal pun dibayangi PHK karena melemahnya dunia bisnis disaat virus Corona yang makin luas penyebarannya di Indonesia.

Sementara itu, White House sedang mengembangkan rencana untuk membuat perekonomian Amerika kembali bangkit setelah sebelumnya wabah virus corona menekan pertumbuhan ekonomi Amerika. Larry Kudlow mengatakan bahwa pembukaan ekonomi Amerika akan dimulai dalam 4 hingga 8 minggu ke depan.

Panin Sekuritas menyebutkan pekan lalu pergerakan IHSG mengalami volatilitas tinggi, dari menurun signifikan dan berlanjut menguat, kembali dengan net sell investor asing. Oleh karena itu, sentimen internal tidak mendukung.

Data PHK karyawan juga turut memberikan prospek negatif bagi sebagian emiten. Namun secara teknikal IHSG masih dalam pengujian level support 4.603, perhatikan indikator MACD dimana histogram pada indikator ini mulai menurun.**

Sumber: CNBC

Berita Lainnya

Index