Imbas Covid-19, Puluhan Agenda Pariwisata Riau di Ditunda

Imbas Covid-19, Puluhan Agenda Pariwisata Riau di Ditunda

 

Iniriau.com, PEKANBARU - Akhir Maret lalu hingga Juni nanti, sedikitnya 40 kegiatan event pariwisata di kabupaten kota di Provinsi Riau terpaksa ditunda, akibat wabah virus corona (covid-19). Bahkan jika situasi covid-19 terus berlanjut, puluhan even-even pariwisata tersebut berkemungkinan dibatalkan. 

Lima di antaranya adalah event kegiatan dukungan Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau. Kelima agenda pariwisata itu yakni Festival Subayang Kampar, Lomba Mancing Dumai. Selanjutnya, Balimau Langgam di Pelalawan, Atib Koambai Rokan Hilir dan Festival Pantai Rupat Bengkalis pada bulan Juni juga ditunda," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zein, Rabu (15/4/20).

"Ada 40 kegiatan pariwisata terpaksa ditunda,  lima even itu kegiatan yang mendapat dukungan Dispar Riau,” kata Yoserizal.

Penundaan kegiatan pariwisata tersebut berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Meski begitu, Yoserizal berharap, pandemi covid-19 tak berlangsung lama serta kegiatan pariwisata pun bisa dilaksanakan.

"Jadi kita ikuti lah kebijakan ini untuk keselamatan masyarakat," ujarnya Yoserizal lagi. 

Disisi lain, Dinas Pariwisata Riau menerima laporan dari Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Riau, ada enam hotel dan satu restoran dan pusat konvensi tutup di Pekanbaru. Kondisi ini akibat penyebaran virus Corona membuat jumlah tamu hotel di Pekanbaru turun drastis. Sedikitnya ada enam hotel yang tutup sementara karena pendapatan berkurang.

"Ini yang kita terima dari organisasi PHRI. Kondisi ini memang tidak terelakkan lagi sejak minimnya hunian hotel selama status tanggap darurat COVID-19, Ini imbas dari wabah COVID-19 yang terjadi saat ini,"  ujar Yoserizal.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Riau, jumlah usaha akomodasi berdasarkan pendataan 2018 tercatat Riau memiliki 501 usaha akomodasi dengan 17.830 kamar dan 26.178 tempat tidur. Di Riau hotel berbintang paling banyak di Pekanbaru yaitu sebanyak 66 hotel dengan kapasitas kamar sebanyak 6.228 kamar dan tempat tidur 8.728 unit.

Sementara, Ketua PHRI Riau Nofrizal mengatakan okupansi kamar hotel di Riau saat ini berada di bawah 10 persen. Dia mengatakan pengelola hotel kesulitan membayar biaya operasional. Kondisi ini tidak memungkinkan untuk menanggulangi biaya operasional dan menggaji karyawan tidak memungkinkan lagi. 

“Seluruh anggota PHRI sudah menjalankan protokoler yang ditetapkan pemerintah. Namun kondisi saat ini tingkat huniannya sangat rendah sekali," pungkas Nofrizal.

Plt Kadispar Ria, Raja Yoserizal Zen mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tingkatkan kewaspadaan, melakukan pembatasan fisik (physical distancing) . Dijelaskanya, walaupun tidak sakit, belum tentu orang yang ditemui itu negatif covid-19 dan tidak menyebarkan virusnya. Maka pilihan yang terbaik adalah tetap di rumah dan hindari keramaian 

“Bila harus keluar, gunakan masker (lebih baik menggunakan masker kain daripada tidak sama sekali) sesuai dengan imbauan Gubernur Riau Nomor 96 Tahun 2020 tentang penggunaan masker untuk mencegah penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Rutin mencuci tangan (lebih efektif mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dibandingkan hand sanitizer),” jelasnya.
 
“Jaga pola hidup sehat, makan buah dan sayuran, berolahraga rutin, konsumsi vitamin yang cukup, tidak menyebarkan informasi pribadi dari pasien seperti nama, alamat, dan keluarganya. Menjaga kerahasiaan data pasien merupakan kewajiban kita semua sesuai Pasal 57 UU 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.  Mari beri dukungan untuk pasien positif, PDP, ODP, dan tenaga medis. Jangan berstigma negatif terhadap mereka. Tetap berdoa, Insya Allah kita akan melewati semua ini. Semoga kita tetap sehat dan selalu berada dalam lindungan Allah,” tandasnya.**

Berita Lainnya

Index