WHO: Penyebaran Covid-19 Didominasi Orang Berusia 20 sampai 40 Tahunan

WHO: Penyebaran Covid-19 Didominasi Orang Berusia 20 sampai 40 Tahunan

Iniriau.com, MANILA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap, penyebaran virus corona didominasi oleh kalangan berusia 20 sampai 40 tahunan. Banyak di antara mereka yang tidak sadar terinfeksi Covid-19 sehingga berpotensi membahayakan kelompok rentan.

Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat Takeshi Kasai mengatakan, berdasarkan data bulan ini, proporsi kalangan muda yang terinfeksi meningkat secara global. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran penularan ke kalangan rentan seperti orang lanjut usia atau mereka yang mengalami sakit parah dan tinggal di kawasan padat penduduk yang layanan kesehatannya lemah.

“Epidemi sedang berubah. Orang-orang berusia 20, 30, dan 40-an semakin memicu penyebaran. Banyak yang tidak sadar mereka terinfeksi. Ini meningkatkan risiko penularan ke orang yang lebih rentan," ujarnya, dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2020).

Lonjakan kasus baru mendorong beberapa negara memberlakukan kembali lockdown, di tengah upaya banyak institusi dan perusahaan berlomba menemukan vaksin Covid-19.

Bahkan lonjakan terjadi di negara-negara yang sebelumnya dipuji karena keberhasilan mereka mengendalikan wabah corona, seperti Vietnam, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

“Apa yang kami amati bukan hanya kebangkitan. Kami yakin ini merupakan sinyal kita telah memasuki fase baru pandemi di Asia Pasifik," kata Kasai.

Dia menambahkan, banyak negara berupaya menghidupkan kembali perekonomian, namun mengombinasikannya dengan melakukan deteksi dini sehingga bisa memberikan respons awal untuk mengelola wabah.

Lebih lanjut WHO juga mengingatkan perusahaan farmasi untuk mengikuti semua tahapan penelitian dan pengembangan dalam menghasilkan vaksin.

Pejabat teknis dan penasihat kebijakan obat-obatan WHO Socorro Escalante mengatakan, lembaganya sedang berkoordinasi dengan Rusia yang bulan ini mengumumkan sebagai negara pertama di dunia yang memberikan persetujuan vaksin Covid-19.

"Kami berharap mendapat tanggapan dalam hal bukti vaksin ini," kata Escalante.**

Sumber: Inews

Berita Lainnya

Index