Iniriau.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan reinfeksi virus Corona mungkin bisa terjadi. Pimpinan teknis COVID-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengakui bahwa infeksi ulang atau reinfeksi COVID-19 ini mungkin bisa terjadi.
"Kami tahu, itu (reinfeksi) mungkin terjadi. Kami tahu itu bisa terjadi sesuai dengan pengalaman kami tentang virus Corona manusia lainnya," kata Kerkhove.
Kasus reinfeksi ini pertama kali dilaporkan dialami pria berusia 33 tahun di Hong Kong, yang terinfeksi kedua kalinya setelah pulih pada April lalu. Pasien ini terinfeksi 2 strain yang berbeda.
Pria tersebut dipastikan positif COVID-19 kedua kalinya setelah kembali dari Spanyol. Para peneliti dari Universitas Hong Kong mendeteksi jenis virus Corona yang menginfeksi pria tersebut berbeda.
Menurut Van Kerkhove, laporan ini sangat penting untuk dipelajari lebih dalam dan membutuhkan penelitian lanjut terkait respon antibodi pasien COVID-19 terhadap virus tersebut.
Meski lamanya respon antibodi manusia terhadap COVID-19 masih belum jelas, Van Kerkhove menegaskan reinfeksi ini tidak akan mempengaruhi vaksin yang sedang dikembangkan.
"Kami masih terus mengembangkan vaksin dan ada kemajuan yang luar biasa. Tetapi, studi respon dan perlindungan dari vaksin itu baru bisa terlihat dari hasil studi klinis yang sedang berlangsung saat ini," ujar Van Kerkhove.
Van Kerkhove pun terus mengingatkan orang-orang untuk melakukan jaga jarak fisik, mengikuti protokol kesehatan setempat, dan tetap menggunakan masker.**
Sumber:Detik