Wacana Sekolah Lima Hari, Sumardi Sebut Jokowi Kacau

Wacana Sekolah Lima Hari, Sumardi Sebut Jokowi Kacau
Sumardi Taher, pengamat pendidikan provinsi Riau

PEKANBARU, RidarNews.com - Wacana sekolah lima hari atau full day school yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, dibatalkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Pembatalan ini disampaikan oleh Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin dalam jumpa pers bersama Mendikbud Muhadjir Effendy, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Senin (19/8/2017).

Komentar Pro dan kontra langsung beredar di kalangan masyarakat, terutama di beberapa tokoh pendidikan. Salah satunya ialah Sumardi Taher, salah seorang pengamat pendidikan yang ada di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru.

Menurutnya, keputusan yang diambil Presiden ialah keputusan yang kacau. Sumardi Taher mengatakan,  Presiden Joko Widodo mengambil keputusan tersebut berdasarkan beberapa tekanan dari berbagai pihak. "Kacau Jokowi ni, dia tahu ada bahaya, ada tekanan, makanya dia ambil keputusan ini," ujar Sumardi Taher.

Lebih lanjut, pria yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini menerangkan, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh setiap menteri, pasti atas izin kepengetahuan Presiden. "Tidak mungkin presiden tidak tahu akan kebijakan full day school tersebut, apabila sudah keluar kebijakannya pasti atas izin presiden juga," tutup Sumardi Taher. (rima)

Berita Lainnya

Index